Jasa Marga Jual Tol Trans Jawa, Target Rampung September 2024

Direktur Keuangan Jasa Marga menjelaskan bahwa saat ini proses pelepasan 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) kepada konsorsium Metro Pacific Tollways Corp (MPTC) dan GIC Pte. Ltd. masih berlangsung.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 28 Agu 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2024, 14:00 WIB
H-2 Idul Fitri 1443H, Gerbang Tol Cikampek Masih Padat
Sejumlah mobil di ruas Tol Trans Jawa milik Jasa Marga. Sebuah konsorsium yang dipimpin oleh GIC Pte dan kelompok lain yang dipimpin oleh Otoritas Investasi Indonesia termasuk di antara penawar akhir untuk kepemilikan saham di salah satu unit PT Jasa Marga. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) menargetkan divestasi tol Trans Jawa rampung bulan depan. Langkah penjualan sebagian saham ruas Tol Trans Jawa ini untuk memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Jasa Marga Pramitha Wulanjani mengatakan, saat ini proses pelepasan 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) kepada konsorsium Metro Pacific Tollways Corp (MPTC) dan GIC Pte. Ltd. masih berlangsung.

"Posisi saat ini divestasi JTT ini masih berlangsung ya dan memang ditargetkan, kami harapkan dapat selesai di September 2024 ini," kata Pramita Wulanjani dalam konferensi pers public expose live 2024, Rabu (28/8/2024).

Selanjutnya, JSMR belum memiliki rencana divestasi lainnya dalam waktu dekat. Namun perseroan senantiasa membuka peluang divestasi dengan tetap mempertimbangkan kepemilikan perseroan sebagai pemegang saham mayoritas.

"Memang ada beberapa kepemilikan saham Jasa Marga di anak perusahaan itu masih sangat tinggi, sehingga bisa kita optimalkan namun juga tetap mempertahankan posisi jasa marga sebagai mayoritas. Jadi langkah ini merupakan bagian dari strategi optimalisasi aset untuk meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dan memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan," kata Pramita.

Sebuah konsorsium yang dipimpin oleh GIC Pte dan kelompok lain yang dipimpin oleh Otoritas Investasi Indonesia termasuk di antara penawar akhir untuk kepemilikan saham di salah satu unit PT Jasa Marga. Di mana perseroan menjual sekitar 35 persen saham PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT).

Kelola Kesehatan Finansial

Jasa Marga memastikan bahwa equity financing PT JTT merupakan salah satu strategi pendanaan berbasis ekuitas yang ke depannya dapat digunakan sebagai alternatif pendanaan infrastruktur jangka panjang.

Dalam menjaga pertumbuhan kinerja dan mengelola kesehatan finansial hingga akhir tahun 2024, Jasa Marga konsisten melakukan sejumlah inisiatif strategis.

Dari sisi top line, Perseroan memastikan target tumbuhnya pendapatan usaha dapat tercapai dengan menjaga pemenuhan SPM jalan tol sehingga pelayanan kepada masyarakat tetap optimal sekaligus upaya penyesuaian tarif jalan tol dapat dilakukan sesuai yang telah direncanakan.

Selain itu, Perseroan juga berkomitmen menjaga EBITDA untuk selalu bertumbuh dengan memastikan alokasi anggaran secara efektif dan efisien untuk menjalankan program kerja yang tepat guna.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jasa Marga Serap Belanja Modal Rp 4 Triliun pada Semester I 2024

H-2 Idul Fitri 1443H, Gerbang Tol Cikampek Masih Padat
Foto udara memeperlihatkan kendaraan pemudik terjebak kemacetan ketika hendak memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). Pada H-2 Lebaran ini, sejumlah rekayasa lalu lintas masih diberlakukan di ruas tol trans jawa baik sistem contraflow hingga one way guna mengatasi kepadatan lalulintas. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) telah membelanjakan separuh belanja modal atau capital expenditure (capex) yang disiapkan untuk 2024

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Jasa Marga, Pramita Wulanjani menjelaskan, belanja modal hingga paruh pertama tahun ini sebagian besar dialokasikan untuk pembangunan jalan baru.

"Jadi untuk capex yang sudah terserap sampai dengan semester I, kurang lebih itu sekitar Rp 4 triliun yang sudah digunakan untuk membangun ruas jalan-jalan baru. jadi kalau dilihat dari realisasi di Rp 4 triliun, perkiraannya sekitar 40-50 persen sudah terserap di semester I tahun 2024," kata Pramita dalam konferensi pers public expose live 2024, Rabu (28/8/2024).

Hingga akhir tahun, Pramita memperkirakan sisa belanja modal yang akan terserap yakni sekitar Rp 8-10 triliun. Perseroan masih memegang posisi market leader di industri jalan tol dengan total panjang jalan tol beroperasi Jasa Marga Group sepanjang 1.264 KM yang merepresentasikan 45% jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia, dengan total konsesi jalan tol sepanjang 1.736 KM.

"Perseroan juga tengah fokus terhadap lima proyek jalan tol yang tengah berjalan yaitu, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Jalan Tol Akses Patimban, Jalan Tol Jogja-Bawen, Jalan Tol Jogja-Solo, dan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi. Kami menargetkan untuk mengoperasikan Jalan Tol Jogja-Solo Paket 1.1 (Kartasura- Klaten) sepanjang 22,3 km di akhir tahun 2024," ungkap Corporate Finance & Investor Relations Senior Group Head Haning Pangastuty.

 


Operasikan 1.446 KM Jalan Tol

Mengais Rezeki dari Kemacetan di Tol Cipali
Pedagang menawarkan daganganya ke para pemudik di Jalan tol Cikopo - Palimanan KM 73, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). Padatnya arus lalu lintas ruas tol trans jawa, membuat pedagang asongan turun ke jalan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Perseroan semakin memantapkan posisinya sebagai Service Provider melalui anak usahanya yaitu PT Jasamarga Tollroad Operator (PT JMTO) dan PT Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM).

Hingga semester I 2024, PT JMTO menyediakan layanan pengoperasian untuk 1.446 KM jalan tol, sementara itu PT JMTM menyediakan layanan preservasi untuk 1.110,9 KM jalan tol. Keduanya tidak hanya melayani jalan tol Jasa Marga Group, namun juga perusahaan jalan tol lainnya.

"Perseroan juga fokus untuk meningkatkan market share pengoperasian dan preservasi oleh PT JMTO dan PT JMTM yang didukung dengan pengembangan teknologi di bidang operasional sebagai bagian dari ekspansi bisnis Perseroan pada lini bisnis pengoperasian," imbuh Haning.  

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya