IHSG Berpeluang Melesat, Tengok Rekomendasi Saham Hari Ini 6 September 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level support 7.547,7.560 dan level resistance 7.726,7.757 pada perdagangan Jumat, 6 September 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Sep 2024, 07:22 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2024, 07:21 WIB
IHSG Berpeluang Melesat, Tengok Rekomendasi Saham Hari Ini 6 September 2024
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan Jumat (6/9/2024). IHSG akan bergerak di rentang 7.743-7.757 jelang akhir pekan ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan Jumat (6/9/2024). IHSG akan bergerak di rentang 7.743-7.757 jelang akhir pekan ini.

IHSG menguat 0,11 persen keposisi 7.681 dan didominasi oleh volume pembelian pada perdagangan Kamis, 5 September 2024.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, apabila IHSG break dari area resistance di 7.726, IHSG berpeluang melanjutkan  penguatan ke rentang 7.743-7.757.

“Namun, waspadai apabila IHSG break support di 7.547, IHSG akan mengarah ke 7.371-7.460 sebagai area koreksi sekaligus membentuk wave (ii),” tutur Herditya.

Ia menuturkan, IHSG berada di level support 7.547,7.560 dan level resistance 7.726,7.757 pada Jumat pekan ini.

Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan rebound dengan doji candle dan volume rendah. IHSG meski berpeluang koreksi secara teknikal, tetapi selama di atas support garis MA5, berpeluang untuk kembali rebound dan membuat higher high (HH) level.

“Namun, jika breakdown support garis MA5, berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA20,” tutur dia.

Wafi menuturkan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.550-7.750 pada Jumat pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.580-7.780.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT PP London Sumatera Tbk (LSIP).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Rekomendasi Teknikal

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Astra International Tbk (ASII) - Buy on Weakness

Saham ASII menguat 0,50% ke 5.075 dan masih disertai oleh volume pembelian, tetapi penguatannya masih tertahan oleh MA200.

"Kami memperkirakan, posisi ASII diperkirakan masih berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [iii] dari wave 3," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 4.870-5.050

Target Price: 5.200, 5.400

Stoploss: below 4.740

 

2.PT Bukit Asam Tbk (PTBA) - Buy on Weakness

Saham PTBA terkoreksi 0,36% ke 2.750 dan masih didominasi oleh volume penjualan. Herditya menuturkan, saat ini, posisi PTBA diperkirakan berada pada bagian dari wave [ii] dari wave 3, sehingga PTBA masih rawan melanjutkan koreksinya.

Buy on Weakness: 2.640-2.720

Target Price: 2.850, 2.950

Stoploss: below 2.510

 

3.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) - Buy on Weakness

Saham SMGR menguat 1,26% ke 4.030 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Selama SMGR masih mampu berada di atas 3.950 sebagai stoplossnya, posisi SMGR diperkirakan sedang berada di awal wave iii dari wave (c)," kata dia.

Buy on Weakness: 4.000-4.030

Target Price: 4.190, 4.370

Stoploss: below 3.950

 

4.PT United Tractors Tbk (UNTR) - Buy on Weakness

Saham UNTR terkoreksi 0,45% ke 27.525 disertai dengan munculnya volume penjualan. "Kami perkirakan, posisi UNTR sedang berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [iii], sehingga UNTR masih rawan melanjutkan koreksinya," ujar herditya.

Buy on Weakness: 26.450-27.350

Target Price: 28.275, 29.000

Stoploss: below 25.325

 


Penutupan IHSG pada 5 September 2024

IHSG Ditutup Melemah ke Level 6.679
Beralih ke bursa asing, bursa saham Asia kompak berada di zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Kamis sore ini. Penguatan IHSG ini dipimpin oleh saham- saham sektor keuangan.

Pada perdagangan Kamis (5/9/2024), IHSG ditutup menguat 8,14 poin atau 0,11 persen ke posisi 7.681,04. Sementara indeks LQ45 naik 2,08 poin atau 0,22 persen ke posisi 943,77.

"Bursa regional Asia didominasi penguatan setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) menunjukkan pelemahan dan semakin meningkatkan probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed," tulis Tim Riset Saham Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya dikutip dari Antara.

Beberapa data perekonomian AS yang telah dirilis pada pekan ini adalah ISM Manufacturing PMI yang naik tipis dari sebelumnya 46,8 menjadi 47,2, serta JOLTs Job Openings yang turun dari sebelumnya 7,91 juta menjadi 7,67 juta.

Meskipun aktivitas manufaktur mengalami kenaikan, namun aktivitas manufaktur masih berada di zona kontraksi (<50 poin).

Selain itu, menurunnya JOLTs Job Openings yang di luar prediksi pasar tentu mengindikasikan bahwa lowongan pekerjaan terus menurun yang tentu semakin memojokkan The Fed untuk memangkas suku bunganya agar terhindar dari resesi.

Hal tersebut juga sejalan dengan pernyataan Presiden Fed San Francisco Mary Daly, yang mengatakan Fed perlu memangkas suku bunga untuk menjaga pasar tenaga kerja tetap sehat, tetapi sekarang tergantung pada data ekonomi yang masuk untuk menentukan seberapa banyak.

Pada September 2024 pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 bps memiliki probabilitas sebesar 55 persen sedangkan pemangkasan 50 bps memiliki probabilitas sebesar 45 persen, dan diyakini pada bulan ini, pemangkasan hanya akan sebesar 25 bps.

 

 

 


Sektor Saham

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu dipimpin sektor keuangan sebesar 1,77 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing naik sebesar 1,66 persen dan 1,62 persen.

Sedangkan, satu sektor turun yaitu sektor energi yang turun sebesar 0,15 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu HOMI, SICO, ASRI, SSIA dan LUCK. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BCAP, NETV, SMLE, BESS dan PTRO.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.259.968 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,33 miliar lembar saham senilai Rp9,92 triliun. Sebanyak 348 saham naik, 235 saham menurun, dan 211 tidak bergerak nilainya.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya