Liputan6.com, Jakarta - Pelemahan daya beli masyarakat turut berimbas pada sektor telekomunikasi. Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas mengatakan, semua operator telekomunikasi telah menyoroti lingkungan konsumen yang penuh tantangan, yang membuat BRI Danareksa Sekuritas mengantisipasi periode yang lesu untuk pertumbuhan pelanggan di semester II 2024.
Meski begitu, tim riset BRI Danareksa Sekuritas yakin perusahaan telekomunikasi masih memiliki daya ungkit dan kelincahan untuk menyesuaikan taktik pertumbuhan mereka dalam jangka pendek. Untuk sektor ini, BRI Danareksa Sekuritas jagokan saham Indosat Tbk (ISAT) dan Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
Baca Juga
"Kami mempertahankan peringkat sektor overweight, dengan ISAT buy pada TP Rp 13.300 sebagai pilihan utama kami karena keuntungan monetisasi yang signifikan. Kemudian TLKM buy dengan TP Rp 4.250 karena valuasinya yang menarik. Risiko penurunan utama adalah permintaan yang lesu dan munculnya kembali persaingan harga," mengutip riset BRI Danareksa Sekuritas, Selasa (17/9/2024).
Advertisement
Pada perdagangan hari ini, Selasa 17 September 2024, saham ISAT ditutup turun 0,46 persen ke posisi 10.825. Dalam sepekan, ISat turun 0,69 persen namun masih naik 15,47 persen sejak awal tahun atau secara year to date (YTD). Sementara TLKM turun 0,64 persen ke posisi 3.090. Dalam sepekan, TLKM naik 1,98 persen tetapi terkoreksi 21,77 persen ytd.
"Kami berharap perusahaan telekomunikasi dapat melewati kuartal III 2024 yang lesu dan memanfaatkan peluang di kuartal IV 2024. Dengan demikian, kami berharap TLKM, ISAT, dan EXCL akan menghasilkan pertumbuhan pendapatan masing-masing sekitar +1,5-2%, +10%, dan +8% yoy untuk tahun buku 2024, yang berpotensi memenuhi estimasi kami dan konsensus," ulas tim riset BRI Danareksa Sekuritas.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
BRI Danareksa Sekuritas Luncurkan BRIGHTS Easy Versi Desktop
Sebelumnya, BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) meluncurkan model terbaru dari platform online trading Perusahaan BRIGHTS, yakni BRIGHTS Easy versi Desktop. Inovasi ini untuk menjawab kebutuhan trader pemula dan trader profesional dengan tampilan yang lebih simple, fresh dan canggih.
Direktur Utama BRIDS Laksono Widodo mengungkapkan bahwa hadirnya BRIGHTS Easy versi desktop ini diharapkan semakin memperkaya akses dan fleksibilitas trader pasar modal yang didominasi oleh generasi milenial dan gen-z. Sehingga mereka bisa memaksimalkan portofolio investasi.
“Kami menargetkan peluncuran BRIGHTS Easy versi Desktop ini dapat berkontribusi positif kepada kinerja online brokerage Perusahaan ke depannya, baik kepada pertumbuhan akuisisi nasabah, maupun kepada peningkatan jumlah transaksi harian sebesar 20%,” ungkap Laksono, Selasa (14/8/2024).
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor di pasar modal Indonesia per Juni 2024 mencatatkan pertumbuhan Single Investor Identification (SID) sebesar 13 juta, naik sekitar 14% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya di angka 11 juta. Apabila dilihat dari sisi demografi, investor Indonesia masih didominasi oleh investor berusia di bawah 30-40 tahun atau dari generasi milenial dan gen-z, dengan persentase sekitar 80%.
Advertisement
Pengembangan BRIGHTS Easy
Direktur Retail & Information Technology BRIDS, Fifi Virgantria menambahkan pengembangan BRIGHTS Easy versi desktop ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan dan menghadirkan kemudahan akses bagi trader-trader pemula, menambah ragam kanal transaksi bagi nasabah, serta menghadirkan pengalaman transaksi yang mudah, simple, cepat dan fleksibel. Untuk itu, inovasi ini dilengkapi dengan berbagai fitur menarik.
“Tidak hanya menawarkan platform yang bisa diakses pada PC atau komputer, namun juga menawarkan fitur-fitur unggulan seperti Custom Workspace, Easy Space, Fast Order, Trader Space, Multi Screen, Power Buy/Sell, Shortcut Button, Advance Chart, dan banyak fitur-fitur canggih lain yang pastinya dapat membuat trader newbie bisa menjadi trader sejati,” jelas Fifi.
Ke depannya, sebagai bentuk ekstensifikasi dari peluncuran BRIGHTS Easy versi Desktop ini, Perusahaan juga akan menyelenggarakan program promo melalui Trading Competiton, melakukan massive campaign melalui sosial media dan kanal marketing yang dimiliki oleh Perusahaan, serta tentunya terus melakukan edukasi berkelanjutan mengandalkan 50 jaringan distribusi kami yang tersebar di seluruh Indonesia.
BRI Danareksa Sekuritas Luncurkan EBA Ritel, Bisa Beli Mulai Rp 100 Ribu Saja
Sebelumnya, PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) meluncurkan Efek Beragun Aset (EBA) yang berbentuk Surat Partisipasi (SP) ritel di aplikasi online trading Brights.
Inisiatif ini melibatkan kerja sama antara BRIDS dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF). EBA ritel merupakan produk pendapatan tetap yang likuid. Di mana nasabah dapat melakukan pembelian dan penjualan kapan saja tanpa harus tunggu jatuh tempo dengan minimum pembelian dimulai Rp 100 ribu.
Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas, Laksono Widodo mengatakan, kerja sama ini dalam rangka memberikan alternatif produk investasi yang harapannya akan memperkaya pilihan produk investasi selain saham, obligasi, dan reksa dana.
"Kerja sama dengan SMF dalam perdagangan EBA jadi langkah awal yang akan dilanjutkan dengan inovasi selanjutnya dalam sediakan berbagai produk yang sesuai dengan semua kategori investor, baik pemula maupun yang sudah pro," kata Laksono dalam Launching EBA Ritel di Aplikasi BRIGHTS by BRI Danareksa Sekuritas, Kamis (25/4/2024).
Di sisi lain, inisiatif ini sekaligus menjadi upaya BRIDS untuk berikan kemudahan akses dan layanan pasar modal bagi masyarakat luar untuk mendukung perkembangan pasar modal di Indonesia.
"Menurut data KESI per Desember 2023, demografi investor didominasi oleh masyarakat di bawah 30 tahun atau berasal dari milenial dan gen z sebesar 56 persen. Hal yang sama juga tercermin di BRIDS. Di mana milenial dan gen z juga dominasi nasabah kami," ungkap Laksono.
Direktur utama PT Sarana Multigriya Finansial, Ananta Wiyogo mengatakan, sebagai BUMN khususnya di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu), PT SMF memiliki tugas sebagai special mission vehicle yaitu untuk membangun dan kembangkan pasar pembiayaan sekunder perubahan di Indonesia.
Advertisement