Saham BRIS Naik 10,62% sejak Awal 2025

Saham BRIS menyentuh ke level Rp3,020 pada penutupan perdagangan Jumat, 7 Debruari 2025.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 08 Feb 2025, 15:00 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2025, 15:00 WIB
Cek Kesiapan Pelayanan Haji, Erick Thohir Sambangi Kantor BSI
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) didampingi Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi berbincang dengan nasabah saat bertransaksi untuk menunaikan ibadah haji di kantor cabang BSI Gedung Danareksa Jakarta (26/5/2023). (Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dengan kode saham BRIS menembus rekor all-time high (ATH) atau level tertinggi sepanjang tahun 2025.

Saham BRIS menyentuh ke level Rp3,020 pada penutupan perdagangan Jumat, 7 Debruari 2025.

Pencapaian ini mencatatkan kenaikan Year-to-Date (YTD) sebesar 10,62% dan tertinggi dibandingkan dengan saham perbankan lainnya.

Volume perdagangan saham BRIS pada Jumat (7/2) mencapai 45.69 juta lembar saham, menempatkan saham tersebut sebagai movers dalam indeks LQ45.

Pada Jumat (7/2) pagi, IHSG dibuka merosot 137,91 poin atau 2,01 persen ke posisi 6.737,63. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 mengalami penurunan 4,45 poin atau 0,57 persen ke posisi 773,19.

Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar, mengungkapkan bahwa kenaikan harga saham BRIS sejalan dengan inflow dari investor asing perseroan sebesar Rp180.8 miliar sepanjang 2025.

Ekspektasi kinerja positif perseroan didorong transformasi digital dan peningkatan market share seiring dengan kinerja fundamental BSI yang solid, katanya.

Adapun selama tahun 2024, BSI mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 22.83% YoY, atau mencapai Rp7,01 triliun. Total aset perseroan juga mengalami peningkatan 15,55% YoY menjadi Rp408,61 triliun, dimana pembiayaan BSI masih didominasi oleh segmen konsumer.

Wisnu menambahkan, kedepannya bisnis emas BSI akan menjadi new growth engine di segmen pembiayaan konsumer dan bagian dari diversifikasi portofolio untuk menjaga stabilitas pendapatan perusahaan. Sementara dari sisi funding, BSI akan memfokuskan dana murah dari produk haji.

 

Tertekan, IHSG Akhir Pekan Ditutup di Zona Merah

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan pelemahan pada perdagangan Jumat ini. Pada perdagangan Kamis kemarin, IHSG terbakar atau anjlok lebih dari 2%.

Pada Jumat (7/2/2025) pagi, IHSG dibuka merosot 137,91 poin atau 2,01 persen ke posisi 6.737,63. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 4,45 poin atau 0,57 persen ke posisi 773,19.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG yang tembus level support di 6.931, skenario merah yang saat ini terjadi, IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya ke rentang area 6.742-6.835.

“Namun demikian, terdapat peluang penguatan dalam jangka pendek untuk menguji 6.883-6.896,” kata Herditya.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.843,6.791 dan level resistance 7.029,7.121 pada perdagangan Jumat pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan resistance di 6.830-7.000.

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT PP London Sumatera Tbk (LSIP), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

Sedangkan PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Multipolar Tbk (MLPL).

 

Rekomendasi Teknikal

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) - Buy on Weakness

Saham AMRT menguat 1,02% ke 2.960 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Kami memperkirakan, posisi AMRT sedang berada pada bagian awal dari wave [b] dari wave B, sehingga AMRT rawan berbalik terkoreksi," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 2.810-2.870

Target Price: 3.050, 3.180

Stoploss: below 2.700

 

2.PT PP London Sumatera Tbk (LSIP) - Buy on Weakness

Saham LSIP terkoreksi 3,94% ke 975 dan masih didominasi oleh tekanan jual, koreksinya pun sudah menembus MA20. "Saat ini, kami memperkirakan posisi LSIP berada pada bagian dari wave [b] dari wave B, sehingga LSIP masih rawan melanjutkan koreksinya," kata dia.

Buy on Weakness: 950-975

Target Price: 1.060, 1.120

Stoploss: below 930

 

3.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) - Spec Buy

Saham ICBP menguat 0,46% ke 10.950 tetapi masih didominasi oleh tekanan jual. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi ICBP sedang berada pada bagian dari wave [ii] dari wave 2, sehingga koreksinya akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali.

Spec Buy: 10.700-10.800

Target Price: 11.225, 11.525

Stoploss: below 10.500

 

4.PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) - Sell on Strength

Saham CUAN menguat 1,43% ke 14.150 tetapi didominasi oleh volume penjualan. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, pergerakan CUAN saat ini berada pada fase downtrend untuk membentuk bagian dari wave A, hal tersebut berarti CUAN rawan berbalik terkoreksi untuk rentang area 12.125-13.450.

Sell on Strength: 14.200-14.325

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya