Yupi Catatkan Saham Perdana di BEI, Berikut Fakta-faktanya

IPO Yupi sukses raih dana Rp2,04 triliun, akan digunakan untuk bangun pabrik baru di Nganjuk dan ekspansi bisnis secara global, targetkan peningkatan pangsa pasar.

oleh Agustina Melani Diperbarui 25 Mar 2025, 13:30 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2025, 13:30 WIB
Pencatatan saham perdana PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI), Selasa (25/3/2025). (Foto: BEI)
Pencatatan saham perdana PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI), Selasa (25/3/2025). (Foto: BEI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI) telah menggelar penawaran umum perdana saham (IPO) dan mengumpulkan dana segar sebesar Rp2,04 triliun yang terdiri dari hasil IPO dan divestasi pemegang saham sebelumnya, salah satunya PT Sweets Indonesia (PTSI). Pada Selasa, (25/3/2025), perseroan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Utama Yupi Indo Jelly Gum, Yohanes Teja menuturkan, Perseroan optimistis dapat memperkuat posisi Yupi di pasar domestik dan di pasar internasional. Pencapaian ini merupakan bukti dan komitmen dalam menjaga pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan.

“Dengan visi menjadi pemimpin pasar permen lunak yang dicintai konsumen kami percaya perjalanan ini akan terus bertumbuh, berkembang, dan menciptakan nilai tambah bagi konsumen, mitra serta pemegang saham kami,” ujar Yohanes dalam sambutannya di Bursa Efek Indonesia, Selasa pekan ini, demikian seperti dikutip.

YUPI mencatatkan sebanyak 8.544.488.700 saham di BEI yang terdiri dari saham pendiri yang tidak ditawarkan 7.690.039.800 saham dan penawaran umum atau initial public offering (IPO) sebanyak 854.448.900 dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Adapun harga perdana yang dipatok sebesar Rp 2.390 per saham. Perseroan menjadi emiten ke-11 yang catatkan saham perdana di papan utama BEI dengan kode saham YUPI.

CIMB Niaga Sekuritas dan Mandiri Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek, sementara OCBC Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.

Seiring pencatatan saham perdana produsen permen Yupi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pekan ini, berikut sejumlah fakta-fakta mengenai pencatatan saham perdana Yupi:

 

 

Promosi 1

Harga Saham

Pencatatan saham perdana PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI), Selasa (25/3/2025). (Foto: BEI)
Pencatatan saham perdana PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI), Selasa (25/3/2025). (Foto: BEI)... Selengkapnya

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Selasa, 25 Maret 2025, saham YUPI merosot 3,77 persen ke posisi Rp 2.300 per saham. Harga saham YUPI dibuka turun 50 poin dari harga perdana Rp 2.390 per saham. Saham YUPI berada di level tertinggi Rp 2.480 dan level terendah Rp 2.140 per saham. Total frekuensi perdagangan  34.951 kali dengan volume perdagangan 494.191 saham. Nilai transaksi Rp 114,2 miliar. Seiring harga saham itu, kapitalisasi pasar tercatat Rp 19,65 triliun.

Dana Hasil IPO

Dana hasil IPO Perseroan antara lain sekitar 72 persen untuk keperluan pembiayaan belanja modal. Hal itu seperti pembangunan pabrik baru di Nganjuk, Jawa Timur dengan biaya perkiraan sebesar Rp 437,50 miliar. Pabrik itu paling cepat beroperasi pada 2026.

Selain itu, sekitar 28 persen akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan untuk ekspansi bisnis baik ke pasar internasional dan pasar dalam negeri yang termasuk tapi tidak terbatas untuk keperluan term of payment, persediaan dan penambahan jumlah karyawan.

“Dana yang diperolah dari hasil penjualan saham milik pemegang saham penjual akan menjadi pemegang saham penjual,” demikian seperti dikutip.

 

 

Janji Dividen 80 Persen dari Laba

Pencatatan saham perdana PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI), Selasa (25/3/2025). (Foto: BEI)
Pencatatan saham perdana PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI), Selasa (25/3/2025). (Foto: BEI)... Selengkapnya

Adapun Yupi berkomitmen membagikan dividen hingga 80 persen dari laba bersih kepada pemegang saham. Akan tetapi, kebijakan ini tetap memperhatikan kondisi keuangan perseroan serta mempertimbangkan keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menjaga kesehatan finansial perusahaan.

Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Setelah IPO

Dengan penambahan modal dari IPO, jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Yupi akan bertambah menjadi 8,54 miliar lembar saham. Setelah IPO, PT Sweets Indonesia (PTSI) masih akan memegang 7,68 miliar lembar saham atau setara dengan 89,90 persen kepemilikan. Publik akan memiliki 10 persen saham, setara dengan 854,44 juta lembar. Sementara itu, kepemilikan Daniel Budiman tidak mengalami perubahan.

Rencana Akuisisi dan Perubahan Pengendali

PT Sweets Indonesia (PTSI) dan Daniel Budiman telah menandatangani perjanjian pada 1 November 2024 untuk menjual saham mereka kepada Confectionary Consumer Products Global Pte Ltd (CCPGL) dan PT Confectionery Consumer Products Indonesia (PT CCPI).

Setelah Yupi resmi mencatatkan saham di BEI, PT CCPI akan mengambil alih seluruh saham yang dimiliki oleh PTSI dan Daniel Budiman, yang jumlahnya mencapai 7,69 miliar lembar atau 90 persen dari total saham yang diterbitkan.

Akuisisi ini akan dilakukan setelah IPO selesai dan pencatatan saham di BEI, dengan batas waktu maksimal 12 bulan sejak perjanjian ditandatangani.

Berdasarkan Surat Pernyataan Pemilik Manfaat PT CCPI tertanggal 24 Februari 2025, Robin Ong Eng Jin dinyatakan sebagai pemilik manfaat dari PT CCPI sesuai dengan Peraturan Presiden No. 13/2018. Dengan demikian, Robin Ong Eng Jin akan menjadi pengendali baru YUPI setelah akuisisi tersebut selesai.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya