Goldman Sachs Jadi Kunci Sukses IPO Twitter?

Saham Twitter berhasil ditutup melonjak 73% ke level US$ 44,09 pada pencatatan perdana sahamnya.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Nov 2013, 16:17 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2013, 16:17 WIB
ipo-twitter-131108b.jpg
Pada debut perdagangan perdana saham Twitter, saham Twitter berhasil ditutup menguat 73% ke level US$ 44,09 dari harga perdana sahamnya US$ 26 pada Kamis (Jumat WIB).

Dalam proses penawaran perdana saham ini, Twitter melakukan pilihan berbeda dari Facebook mulai dari pemilihan penjamin emisi efek dan tempat pencatatan saham. Facebook mencatatkan saham di bursa saham Nasdaq, sementara itu, Twitter memilih bursa saham New York. Bila Facebook memilih Morgan Stanley, maka Twitter memilih Goldman Sachs sebagai penjamin emisi efek.

Agaknya pilihan Twitter tidak salah memilih Goldman Sachs. Goldman Sachs sebagai penjamin emisi efek juga menjadi kunci utama penawaran perdana saham Twitter. Terutama pemimpin yang mendampingi penawaran perdana saham Twitter yaitu Anthony Noto.

Anthony Noto, mantan analis saham yang meninggalkan Goldman pada 2008 dan menjadi Eksekutif di National Football Leaque. Dia bergabung kembali dengan Goldman Sachs pada 2010, dan menjabat co-head of global technology, media and telecom invesment banking.

Noto membangun tim penjamin emisi efek nomor satu untuk penawaran perdana saham perusahaan teknologi sepanjang tahun ini, di atas Morgan Stanley, dan pesaingnya Michael Grimes yang mendampingi penawaran perdana saham Facebook, Google, dan LinkedIn.
Goldman Sachs mendampingi penawaran perdana saham lebih dari 16  perusahaan teknologi sejak Januari, termasuk Tableau Software Inc.

"Setiap banker bicara tentang keinginan untuk membangun hubungan, tetapi setelah Anda melakukan kesepakatan dengan mereka, maka Anda akan ditinggalkan seperti koran kemarin. Dengan Anthony, itu bukan tentang dibayar atau transaksi berikutnya, ini tentang hubungan dan membantu untuk perusahaan," ujar Ed DiMaria, Chief Financial Officer Bankrate Inc, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/11/2013).

Goldman Sach diam-diam mulai bekerja dengan Twitter sejak Mei 2013 membantu perusahaan untuk memproses penawaran perdana saham bahkan melakukan pendaftaran dan mengirim secara rahasia kepada regulator.

Noto dan timnya enngan untuk mengambil resiko yang akan membahayakan kesepakatan seperti menempatkan terlalu banyak saham di tangan investor ritel yang akan melepas saham pada hari pertama perdagangan saham.

Akhirnya, Noto mendapatkan keinginan untuk memiliki setengah dari 70 juta saham yang dijual. Twitter pun memutuskan menetapkan harga perdana saham di level US$ 26. Menurut investor, angka itu relatif konservatif.

Chief Financial Officer Twitter Mike Gupta memiliki satu tujuan utama dalam penawaran perdana saham yaitu menghindari penawaran perdana saham seperti Facebook. Gupta pun melakukan langkah serius untuk menghindari masalah-masalah yang menimpa Facebook dari awal hingga akhir.

"Mereka benar-benar ingin informasi dan data. Mereka ingin perspektif berbeda dan ingin memastikan langkah yang mereka lalukan benar," tutur salah satu sumber.

Selain itu, manajemen Twitter memastikan sahamnya dijual dengan harga cukup rendah untuk menarik minat kuat. Pihaknya juga menjaga saham di level tinggi pada awal hari perdagangan sahamnya. (Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya