Lukman Sardi: Papa Tak Mau Disebut Maestro

Karya dan penghargaan yang diraih Idris Sardi semasa hidupnya membuat ia mendapat julukan khusus.

oleh Julian Edward diperbarui 28 Apr 2014, 13:40 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2014, 13:40 WIB
Jenasah Idris Sardi
Jenasah Idris Sardi (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Depok Meski banyak insan seni melabeli Idris Sardi sebagai maestro musik lantaran karya dan penghargaan yang ia raih semasa hidup, namun, sang anak, Lukman Sardi, tak sependapat. Ia menyebut, ayahnya tak suka disebut sebagai maestro.

"Dia nggak mau disebut maestro karena dia yakin hal seperti itu datangnya dari Tuhan. Jadi dia nggak pantas berani bilang dirinya maestro," kata Lukman di rumah duka di Perumahan Bukit Cimanggis Indah (BCI), Depok, Jawa Barat, Senin (28/4/2014).

Idris tutup usia tadi pagi pukul 07.25 WIB setelah menjalani perawatan intensif di RS Meilia Cibubur. Dari rekam medik, pria yang meraih Piala Citra sebagai penata musik terbaik lewat film Doea Tanda Mata (1985) itu diketahui menderita penyakit paru-paru.

Menurut Lukmann saat menghembuskan nafas terakhir, sang ayah sangat tenang dan seperti orang tidur. "Tadi papa meninggal, nggak ada masalah apa-apa. Kayak orang mau tidur saja," imbuh Lukman.

Hingga saat ini jenazah masih disemayamkan dan keluarga mempersilahkan para pelayat untuk memberikan penghormatan terakhir. Rencananya, Idris akan dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, siang ini. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya