Liputan6.com, Jakarta Abimana Aryasatya sudah sering sekali menghiasi layar lebar dan ia juga pernah syuting di luar negeri. Namun di film terbarunya, Haji Backpacker, Abi-sapaan Abimana-mengakui masih ada kesulitan beradu akting dengan orang asing.
Memang film Haji Backpacker ini syutingnya tidak hanya di Indonesia saja, melainkan di sembilan negara. Dan dari sembilan negara tersebut diambil beberapa orang dari negara tersebut untuk ikut berakting.
"Yang paling sulit itu berakting sama pribumi di sana, soalnya mereka itu bukan aktor," kata Abi kepada Liputan6.com di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (29/8/2014).
Advertisement
Abi juga mengatakan bahwa tidak semua dari mereka mengerti bahasa Inggris yang sudah menjadi bahasa internasional. "Mereka itu kalau dengar kata action, baru mereka akting, kalau nggak denger kata itu ya mereka ngobrol-ngobrol biasa saja," tambah bintang sinetron Lupus Milenia ini.
Maka dari itu, Abi melanjutkan bahwa dalam pengambilan gambar masyarakat lokal, seluruh kru tidak mengatakan kata action. "Jadi yang kita ambil itu gambar mereka sedang ngobrol-ngobrol biasa, aktifitas biasa, agar kelihatan natural, karena kalau mereka dengar kata action, pasti mereka akting," serunya.
Yang lebih aneh lagi adalah ketika melakukan pengambilan gambar di salah satu di negara Arab. Abi menceritakan bahwa ia dan seluruh tim sampai menunggu dua jam untuk proses pengambilan gambar demi menunggu orang tersebut.
"Ada orang Arab yang kalau mau syuting dia harus beli baju sama kacamata baru. Jadi kita pernah sampai nunggu dua jam untuk menunggu dia belanja," kenangnya.
Namun demikian, ia menuturkan bahwa hal itu tidaklah menjadi soal. Karena walau bagaimana pun, selesainya film Haji Backpacker ini karena peran orang-orang tersebut.
"Ya, walau bagaimana pun kita kan tetap harus membuat mereka nyaman kerja bareng kita," pungkasnya.