Alasan Payung Teduh Rilis Album di Musim Hujan

Payung Teduh selalu mempertimbangan iklim kala meluncurkan album barunya. Dan mereka memilih musim hujan.

oleh FX. Richo Pramono diperbarui 04 Nov 2014, 11:00 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2014, 11:00 WIB
Payung Teduh pilih musim hujan saat rilis album
Payung Teduh pilih musim hujan saat rilis album

Liputan6.com, Jakarta Payung Teduh punya cara unik dalam menentukan rilis album. Selain menyesuaikan dengan kesibukan dengan para personelnya, mereka pun selalu mempertimbangkan iklim.

Band yang digawangi Is (vokal dan gitar), Comi (cello), Cito (drum), dan Ivan (guitalele), selalu meluncurkan albumnya di kala hujan.

"Iya benar sekali! Semua album Payung Teduh itu pasti rilis saat musim hujan. Kaya 2010 lalu, di kampus ini, hujan badai semua properti terbang, tapi nggak masalah buat kita," ungkap Is, saat ditemui di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (3/11/2014).

Album kedua pun saat Payung Teduh luncurkan, kondisi Jakarta bukan hanya hujan, tapi juga banjir. "Justru kita senang dengan hujan. Pada 2012 di Kemang sampai banjir, tapi penonton tetap banyak. Kita dari hujan dan akan kembali pada hujan lagi," tambah Is.

Bukan tanpa alasan Is dan kawan-kawan menyukai hujan sebagai inspirasi bermusiknya. "Kenapa hujan? Semua lambang itu ada di hujan. Semua kebosanan, semua kepenatan, semua kegelisahan, semua kejengkelan ada di hujan. Pahit manisnya hidup juga ada di hujan," lanjut Is.
 
Is dan kawan-kawan pun mengaku masih suka hujan-hujanan di setiap kesempatan. Mereka pun kerap mengajak anak dan teman-teman lainnya untuk menikmati guyuran air dari langit.

"Sampai sekarang gue masih suka main hujan. Sama anak main hujan, kadang pakai kapucong, payung, bahkan suka basah-basahan karena nggak pakai apa-apa, pokoknya hujan-hujanan. Gue asal dikasih hujan, stres gue hilang," tutup Is.(Cho/Mer)
 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya