RAN Anggap Industri Musik Indonesia Masih Merangkak

Trio yang digawangi oleh Rayi, Asta, dan Nino melihat jika Indonesia masih kalah bersaing dengan musik-musik luar negeri.

oleh Sapto Purnomo diperbarui 16 Des 2014, 14:30 WIB
Diterbitkan 16 Des 2014, 14:30 WIB
RAN Geluti Bisnis Merchandise
Di clothing store bernama Monstore, RAN menjual merchandise berupa t-shirt dan aksesori lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Perkembangan industri musik Tanah Air di mata RAN dianggap masih belum stabil. Trio yang digawangi oleh Rayi, Asta, dan Nino melihat jika Indonesia masih kalah bersaing dengan musik-musik luar negeri. Untuk itu mereka punya pandangan sendiri, tentang perkembangan musik Indonesia.

"Lumayan merangkaklah musik Inonesia, pelan-pelan tapi majunya," kata Rayi ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (16/12/2014).

Lanjut Rayi, walaupun saat ini perkembangan musik Indonesia masih merangkak, akan tetapi ia yakin kalau nantinya musik Tanah Air akan merajai di negeri sendiri. Terlebih saat ini banyak bermunculan musisi-musisi baru berkualitas.

"Trendnya kedepan bakal positif lah, mudah-mudahan," ujar Rayi.

Sistem pemasaran melalui toko-toko makanan atau bundling, dirasa sangat membantu buat para musisi. Dengan cara tersebut, mempermudah sang musisi lebih gampang dikenal orang.

"Kita ambil hikmahnya saja lagu kita bisa diputar dan dipasarkan dengan cara seperti  itu. Itu juga salah satu cara  menambah popularitas," kata Nino.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya