Liputan6.com, Jakarta Eks d'Bagindas, Tile (gitar), Indra (bas) dan Leo (drum) membentuk band baru bernama Sang Alif. Mereka pun mendapuk Ferdi di posisi vokal dan Irul pada gitar.
Tak jauh berbeda dari d'Bagindas, Sang Alif mengusung musik pop melayu. Genre musik ini diyakini Tile dkk sebagai genre musik yang cocok untuk mereka dan lebih bisa diterima pasar. "Karena masyarakat kita sangat mudah menerima musik-musik melayu yang easy listening," kata Tile membuka obrolan, saat dihubungi di Jakarta, baru-baru ini.
Sebagai langkah awal terjun di industri musik, Sang Alif merilis dua single sekaligus. Single pertama berjudul Gegana, yang merupakan bahasa gaul ABG saat ini yang juga singkatan dari Gelisah Galau dan Merana.
Advertisement
"Lagu Gegana sebenarnya lagu tentang patah hati, berkisah tentang seorang pria yang sedang jatuh hati kepada seorang wanita dan ia khawatir apabila kekasihnya itu memutuskannya di saat ia masih sayang kepadanya. Di lagu ini kental sekali unsur musik pop melayunya," jelas Tile mengenai single perdana Sang Alif.
Selain Gegana, single Sang Alif berikutnya adalah berjudul Sakitnya Tuh Disini. Judul tersebut memang tidak asing di telinga, karena memang benar di single kedua, Sang Alif mendaur ulang lagu yang telah mempopulerkan nama Cita Citata.
Ada beberapa alasan Sang Alif tertarik untuk mendaur ulang lagu Sakitnya Tuh Disini. Selain karena lagunya yang memang sangat disukai masyarakat Indonesia, hal ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi Sang Alif karena mereka harus mengubah musik di lagu namun tidak boleh menghilangkan kenikmatan lagu itu sendiri.
"Ini tantangan besar buat kami. Bagimana kami harus membuat lagu dangdut yang sangat populer di 2014, diubah menjadi lagu pop melayu dan tetap disukai. Tapi dengan keseriusan kami membuat lagu ini, kami yakin lagu ini akan bisa diterima," kata Leo yakin.
Dengan nama baru yang lebih keren, Sang Alif berharap kesuksesan bisa menghampiri mereka. "Yang pasti lagu-lagu kami easy listening dan sangat familiar dengan telinga orang Indonesia. Harapan kami tentu saja karya-karya kami bisa diterima," harap Indra.
Â