Liputan6.com, Los Angeles 21 tahun berlalu sejak kematian Kurt Cobain, Nirvana masih saja eksis. Kepopulerannya bahkan tetap mampu menyetarai band-band seumurannya yang saat ini mungkin sudah meluncurkan banyak album. Sebut saja salah satunya Pearl Jam yang kala itu sempat jadi saingan terberatnya.
Nah, selain musiknya yang dianggap sangat mewakili kegelisahan hati para remaja, nama Nirvana juga punya pengaruh tersendiri. Nama yang dalam konsep ajaran Buddha berarti tujuan akhir itu bahkan bagi sebagian penggemar identik dengan kisah hidup Kurt Cobain.
Advertisement
Lantas, apa ada alasan khusus dari Kurt Cobain dalam memilih nama Nirvana?Â
"Aku menginginkan nama yang terdengar indah, baik, dan cantik ketimbang nama - nama punk yang vulgar seperti Angry Samoans," tutur Kurt dalam sebuah potongan wawancara puluhan tahun silam.
Bagi yang belum tahu, Kurt memang punya minat besar terhadap agama Buddha. Ketika sudah meninggal, sang istri, Courtney Love membawa sebagian abu Kurt untuk disimpan di wihara Buddha Namgyal, di New York.
Dikutip dari laman Esquire, Rabu (10/6/2015), Courtney agaknya merasa jika aksi bunuh diri suaminya bakal membawa karma yang sangat buruk.
Ia pun memutuskan melakukan sesuatu untuk mengurangi beban Kurt. Termasuk dengan meminta saran Losang Chogyen, salah satu biarawan di lokasi itu.
Untuk urusan lirik, Kurt konon banyak menuangkan rasa risau dan kegelisahannya dalam memandang kehidupan. Bagi produser album Nevermind, Butch Vig. Cara seperti itu adalah sebuah upaya Kurt untuk mengeluarkan semua perasaan tersebut dari pikirannya.
Kurt Cobain ditemukan tewas bunuh diri pada 5 April 1994 dengan menembakan pistol ke kepalanya. Melalui Nirvana, Kurt mampu mengubah wajah musik dunia era 90-an hingga sekarang.(Feb/Fir)