Liputan6.com, Jakarta Pengacara senior Otto Cornelis atau OC Kaligis ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga terkait kasus dugaan suap Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan, Sumatera Utara.
OC Kaligis resmi menjadi tersangka kasus dugaan suap hakim PTUN Medan sejak Selasa (14/7/2015) lalu. Ia pun langsung ditahan usai diperiksa selama 5 jam oleh penyidik. Dia akan mendekam di Rutan Guntur hingga 20 hari ke depan.
Banyak yang memuji langkah KPK menahan OC Kaligis, tapi ada juga yang memberi support pada pengacara kondang itu. Salah satunya Marshanda. Lewat akun Instagram-nya, Jumat (17/7/2015), mantan bintang sinetron Bidadari itu mengunggah fotonya bersama OC Kaligis dan putri OC yang juga pemain sinetron, Velove Vexia. Sang pengacara memang pernah membela Marshanda saat berseteru dengan ibundanya.
Advertisement
OC Kaligis membela wanita yang akrab disapa Caca itu saat melaporkan ibunya sendiri dengan tuduhan merampas kemerdekaannya dengan memasukkannya secara paksa ke sebuah rumah sakit.
Di akun Instagram-nya, Marshanda menulis dukungan panjang untuk OC Kaligis dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
"We are all falling down. Yes, we are. But let's all remember... Among all of us, Pak OC is the one who is the STRONGEST. All of his life, he is prepared for this obstacle. He is ready. Even the word "obstacle" is an understatement here. But, there wouldn't be a catastrophy this big for the people who does not have a big heart, big love, huge intention, and limitless driving force towards making a better change in the world's justice such as Om OC's. We may cry and break down because we are afraid and we do not want any horrible thing to happen. But, in there... GOD is with him. And none of us.. is as strong as The Ultimate Savior that is God. Let's not go through all of this with worry and sadness, my friend. We can surf through this tide with bravery and huge faith. That justice and truth will conquer every thick skin this country sees as "powerful". Cos true power isn't built of lies.. Rather it is built of love and true intention of helping the people in need and making the real actions. And that is the Om OC that we all know. That everyone knows.
"(Kita semua pernah jatuh. Ya, kita semua. Tapi mari ingat... di antara semuanya, Pak OC adalah yang TERKUAT. Sepanjang hidupnya, ia meyiapkan diri untuk menghadapi rintangan ini. Dia sudah siap. Bahkan kata 'rintangan' terasa terlalu kecil di sini. Namun, tidak ada bencana yang terasa besar bagi orang yang memiliki hati yang besar, cinta yang besar, kepedulian yang besar dan kekuatan yang tak terperi demi membangun dunia yang lebuh baik dan berkedilan seperti yang dilakukan om OC. Kita mungkin bisa menangis dan tersungkur karena takut dan karena kita tak ingin kejadian buruk menimpa. Namun, di situlah... TUHAN bersamanya. Dan tak ada siapapun... yang lebih kuat daripada saat Tuhan menjadi penyelemat pamungkas. Jangan lalui semua ini dengan rasa khawatir dan kesedihan, kawanku. Kita bisa lalui gelombang ini dengan keberanian dan iman yang besar. Keadilan dan kebenaran akan menaklukkan setiap kulit tebal yang dilihat bangsa ini sebagai 'kekuatan'. Sebab, kekuatan sejati tidak dibangun di atas kebohongan... melainkan dibangun atas dasar cinta dan niat baik menolong sesama dan bertindak atas aksi nyata. Dan itulah Om OC yang saya kenal. Yang dikenal semua orang.)
"Orang-orang yang "berkuasa" menggunakan JUDUL JABATAN, UANG, dan PUBLISITAS kalah kok sama Allah. Kita semua nggak takut. Biasanya, orang yang paling berusaha menghancurkan orang lain, sesungguhnya adalah orang yang PALING KETAKUTAN karena sadar mungkin banyak orang yang telah menyadari kesalahan & kebohongan mereka yang tidak mampu mereka akui dan hadapi dengan jantan. Let's smile and know.. That our faith, itu NGGAK AKAN dicuekin sama Yang Maha Kuasa.. Yang Maha Penyelamat. Nggak akan.. Trust me. Breathe in God's love and exhale huge strong faith for greatness and truth. And we will attract greatness and bigger truth.. for all of us. All of us."
KPK saat ini tengah mendalami dugaan keterlibatan Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho, dan ‎pengacara kondang Otto Cornelius Kaligis ‎dalam kasus dugaan penerimaan dan pemberian suap kepada hakim PTUN Medan. (Ade/Feb)