Liputan6.com, Jakarta Caitlyn Jenner selama ini dipandang mewakili kaum transgender yang dianggap marjinal atau dikucilkan masyarakat. Perjuangan Caitlyn Jenner dari seorang atlet bernama Bruce Jenner yang dianggap penuh perjuangan pun terangkai dalam reality show I Am Cait.
Baca Juga
Sepak terjang Caitlyn Jenner membuat ayah dari Kendall dan Kylie Jenner itu berhasil meraih penghargaan Woman of the Year. Sayangnya, kesuksesan Caitlyn Jenner dianggap tak membawa dampak bagi kaum transgender. Hal itu diungkapkan aktivis transgender Kylar Boadus yang beranggapan Caitlyn Jenner hanya melakukan perubahan terhadap dirinya sendiri, bukan untuk LGBT (Lesbian Guy Bisexsual Transgender).
Advertisement
Alasannya, Caitlyn Jenner berhasil mengumpulkan pundi-pundi uang yang menggemukkan kantongnya secara pribadi. Di lain pihak, kaum LGBT masih banyak yang berjuang hidup untuk mendapatkan persamaan, khususnya di tempat kerja.
"Caitlyn Jenner memang berhasil membuat publik sadar akan kaum LGBT. Tapi semua itu justru seperti bumerang bagi dirinya. Popularitas Caitlyn Jenner membuat bintang reality show itu makin terkenal. Artinya, uang yang ia dapatkan juga makin banyak," ujar Kylar Broadus kepada RadarOnline, Minggu (27/12/2015).
"Di lain pihak, kaum LGBT masih banyak yang berjuang dengan kondisi kekurangannya. Caitlyn Jenner memang sukses menggapai mimpi dan level tertinggi bagi kaum minoritas. Banyak dari kaum LGBT yang harus menjadi bayangan saat bekerja. Mereka bahkan tak bisa mendapatkan pekerjaan karena beberapa orang masih memandang rendah kami dan tak mau mempekerjakan kami."
Sebelum berubah menjadi sosok wanita, Bruce Jenner menceritakan sekelumit pengalaman menarik baginya bagaimana ia melewati masa transisi dari laki-laki ke perempuan termasuk bagaimana ia merasa ada komunikasi antara Tuhan dan dirinya.
"Aku terduduk dengan seorang pastor. Berbicara dengannya tentang permasalahanku. Dan ya, aku terlibat banyak percakapan dengan Tuhan. Aku sampai pada kesimpulan bahwa aku tahu alasan Tuhan menciptakan aku ke dunia seperti ini. Untuk menjadi diri sendiri dan dengan begitu, mungkin aku bisa membuat hal yang berbeda di dunia ini," Cait menambahkan. (Des/Adt)*