Kenapa Korban Pelecehan Indra Bekti Tak Melawan?

Pengacara Indra Bekti, Nanda Persada menganggap laporan tersebut banyak kejanggalan.

oleh Rizky Aditya Saputra diperbarui 04 Feb 2016, 12:20 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2016, 12:20 WIB
Indra Bekti dan istri, Aldilla Jelita
Indra Bekti dan istri, Aldilla Jelita mengadu ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). [Foto: Herman Zakharia/Liputan6.com]

Liputan6.com, Jakarta Dua orang pria, Lalu Gigih Arsanofa dan Reza Pahlevi kompak melaporkan Indra Bekti atas dugaan kasus pelecehan seksual. Keduanya mengaku berkali-kali dilecehkan dengan iming-iming dijadikan artis besar.

Pengacara Indra Bekti, Nanda Persada menganggap laporan tersebut banyak kejanggalan. Pasalnya, tempat kejadian yang diadukan Gigih dan Reza merupakan kantor yang dikunjungi banyak orang.

Reza Pahlevi menangis usai melaporkan Indra Bekti ke Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (2/2).Reza melaporkan Indra Bekti terkait perbuatan cabul anak di bawah umur yang dilakukan pada tahun 2010 hingga 2013. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

"Saya menghormati proses hukum. Tapi kalau dari versi klien kami (Indra Bekti) enggak ada itu yang dituduhkan RP. Ada kejanggalan dari fitnah ini," ujar Nanda Persada di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (3/2/2016).

Salah satu hal yang membuat Nanda heran, dua orang itu tak ada yang melawan saat dilecehkan. Padahal Reza dan Gigih memiliki postur tubuh yang lebih kekar dibandingkan Indra Bekti.

 

"Katanya dari pelapor ini dipaksa di kamar. Itu kan di rumah dan sudah jadi kantor. Paling enggak mereka teriak atau melawan. Kalau teriak, orang di dalam (rumah) juga dengar," jelasnya.

Kemudian, hal lain yang dianggap janggal, ialah pengakuan Reza yang mengaku berkali-kali dilecehkan Indra Bekti.
Lalu Gigih Arsanofa (via Instagram/gigiharsanofa)

"Dia kan enggak tinggal di situ. Terus ngapain enggak serumah bisa datang berkali-kali (setelah dilecehkan). Dia kan datang lagi, datang lagi," kata Nanda Persada.

"Kejadian pun sudah lama sekitar 5 tahun lalu. Kalau dari segi umur sudah jelas ada kejanggalan." (Ras/Adt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya