Candil Tak Terima Rock n Roll Disebut Sudah Mati

Tujuh tahun berpetualang di ranah indie, Candil berani memastikan kalau Rock 'n' Roll masih ada.

oleh Feby Ferdian diperbarui 12 Mei 2016, 03:00 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2016, 03:00 WIB
Candil
Tujuh tahun berpetualang di ranah indie, Candil berani memastikan kalau Rock 'n' Roll masih ada.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan vokalis SeurieusĀ band,Ā CandilĀ baru saja mengeluarkan album terbarunya yang diberi tajuk Rockalisasi.Ā Tujuh tahun lebihĀ berpetualang di ranah indie, pelantun "RockerĀ Juga Manusia" itu pun mantap mengungkap kondisi rockĀ saat ini.

"Kalau ada yang bilangĀ RockĀ 'n'Ā RollĀ sudah mati, saya sih enggak setuju. RockĀ 'n'Ā RollĀ baik-baik saja, mungkin karena media sekarang, terutama televisi sering menampilkan musik-musik yang sedang populer, terus dianggap menjadi sebuah barometer sama masyarakat. Padahal, di luar sana, RockĀ 'n'Ā RollĀ masih hidup dan terus berkembang," celetukĀ CandilĀ ketika berkunjung ke kantor Liputan6.com, SCTVĀ Tower, Jakarta, Selasa (11/5/2016).

Candil (Liputan6.com/Gempur M. Surya)

Berbicara soal album terbaru, CandilĀ rupanya punya misi di balik tercetusnya slogan Rockalisasi. Ia mengaku ingin mencambuk semangat para musisi rockĀ di Tanah Air agar terus semangat dalam berkarya.

"RockalisasiĀ ini sebenarnya adalah lagu terakhir yang dibuat. Karena pas saya udahĀ nemu konsep albumnya, saya mikir kayaknya mesti ada satu lagu yang kalau didenger bisa membungkus konsep albumnya. Akhirnya saya dan dan Bayu Randu (Greenland Indonesia) memutuskan untuk membuat lagu anthemic, yang bisa membangkitkan semangat dan spirit RockĀ n Roll," ujarnya.

Candil (Liputan6.com/Gempur M. Surya)

Di album perdananya ini, CandilĀ menyuguhkan delapanĀ lagu baru yaitu Rockalisasi, Bidadari PatebesĀ Mayop, Le Dur, Rezepzions, Aku Tak Buta, Rabies, Harajuku, sertaĀ GakĀ I LoveĀ You. Sejumlah kolaborasi juga dilakukannya dengan beberapa musisi Tanah Air, salah satunya adalah EdwinĀ Cokelat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya