di Liztomania, Slank Sajikan Musik dan Panggung Yang Berbeda

Liputan6.com, Jakarta Grup band legenda Indonesia, Slank, tampil memukau dalam konser musik Liztomania Konser Musik Tanah Air, Slank Not For Sale yang digelar di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Jakarta Pusat, Minggu (18/9/2016) malam.

Sebelum konser dimulai, personil Slank dan penonton yang hadir menyanyikan lagu "Indonesia Raya". Setelah itu, Slank membuka konser dengan membawakan lagu "Anarki Diri". Bimbim, Kaka, Ridho, dan Ivanka tampil mengenakan topeng saat membawakan lagu tersebut.

Yang menarik, panggung tersebut di-setting dengan disisi oleh puluhan manquine atau patung orang, yang menggambarkan masyarakat Jakarta pada umumnya, yang dianggap sudah tak punya soul atau jiwa lantaran terlalu sibuk dengan kegiatannya.

"Saya interest dengan panggung malam ini yang penuh dengan manequine. Ini melambangkan bahwa orang-orang Jakarta yang terburu-buru karena soul atau nyawanya hilang, secara look keren tapi kaku. Mereka setiap pagi sibuk dengan pekerjaan mereka. Semoga yang hadir di sini jiwanya masih ada," ungkap Kaka di atas panggung.

Dalam setting manequine ini, Slank membawakan lagu lain seperti "Hey Bung", "Jakarta Pagi Ini", "Bobrokisasi Borokisme", dan "Birokrasi Complex". Usai lagu "Birokrasi Complex", Slank mengundang tamu spesial, yakni Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok ke atas panggung.

Di atas panggung, Ahok sangat mengapresiasi lagu "Birokrasi Complex" dan menjamin di Jakarta tak ada lagi sistem atau birokrasi yang menyulitkan. Ahok pun berjanji akan memecat staffnya yang masih menyulitkan proses birokrasi untuk warga Jakarta.

"Lagu ini (Birokrasi Complex) adalah lagu di tahun 95 atau 96. Sekarang sudah nggak ada lagi yang complex, kalau masih ada langsung saya pecat," tegas Ahok yang diberi kesempatan naik ke atas panggung.

Usai lagu "Birokrasi Complex", setingan panggung kembali berubah. Kali ini setting panggung terdapat beberapa sofa dan lampu yang berdiri tegak. Dalam setting ini Slank tampil sempurna dengan lagu "Jinna" yang juga menampilkan Nikita Mirzani.

Di sela lagu, Nikita Mirzani tampil membacakan beberapa bait puisi. Sebelum lagu Jinna, Kaka megundang mantan wanita malam yang sempat terjerumus dalam kejamnya narkoba dan prostitusi. Dalam setting ini, Slank membawakan lagu "Samber Gledek", "Gara-Gara Kamu", "Mawar Merah", "Lembah Baliem", dan "Preman Urban". Usai lagu" Preman Urban", konser break sejenak selama 20 menit sebelum nantinya dimulai dengan setingan panggung yang berbeda.

Dan 20 menit berlalu, konser kembali dimulai dengan setingan panggung yang mencerminkan keadaan Ibu Kota Jakarta. Slank menggeber panggung dengan lagu "Gemerlap Kota", "Generasi Biru", "Loe Harus Gerak", dan "Jurus Tandur". Usai lagu "Jurus Tandur", Tio Pakusodewo yang digambarkan sebagai sosok Soekarno hadir di atas panggung. Di atas mimbar, Tio Pakusodewo membacakan puisi seperti sedang berorasi layaknya sang proklamator.

Suasana GKJ semakin histeris, setelah Slank membawakan lagu "Ku Tak Bisa". Di lagu tersebut, Abdee sang gitaris yang sering absen lantaran penyakit ginjal, tiba-tiba tampil memukai memainkan gitar andalannya.
Standing applause diberikan penonton atas kehadiran Abdee di panggung Liztomania. Dengan formasi lengkap, Slank membawakan lagu "Virus", "Tong Kosong", "Terlalu Manis", dan ditutup dengan lagu "Ayo NgeSlank Rame-Rame".

Kaka menuturkan, hasil penjualan tiket Liztomania seluruhnya ia sumbangkan bagi musisi jalanan tanah Air. "Tiket yang kalian bayar ini kami sumbangkan untuk Institut Musik Jalanan," ucap Kaka. Kelompok Institut Musik Jalanan pun sempat berkolaborasi dengan Slank membawakan lagu "Tong Kosong".

Liztomania Konser Musik Tanah Air tidak hanya berhenti di sini. Setidaknya akan ada dua acara musik serupa yang menampilkan musisi hebat Indonesia hingga akhir tahun. Salah satunya adalah Glenn Fredly yang akan tampil di acara berikutnya.