Liputan6.com, Jakarta Nama penyanyi asal Kanada, Daniel Powter, meroket lewat lagunya yang rilis pada 2005, "Bad Day". Lagu tersebut menguasai berbagai tangga lagu dunia dan hingga kini menjadi lagu Daniel Powter yang paling dikenal publik.
Namun popularitas lagu tersebut ternyata menimbulkan sedikit "efek samping" pada Daniel Powter kini. Apakah itu?
Ternyata, Daniel Powter merasa lelah mendengar orang-orang melempar candaan apakah ia sedang menjalani hari yang buruk, alias bad day. Hal ini ia ceritakan saat bertandang ke kantor Liputan6.com, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017).
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
"Yah, begitulah. Aku tak mengerti mengapa orang-orang masih melakukannya," kata pria berusia 46 tahun ini.
Berbicara soal lagu "Bad Day", 12 tahun sudah Daniel Powter menyanyikan lagu ini. Meski begitu, ia tak lantas merasa bosan saat menyanyikan lagu tersebut. Ia mengaku selalu mendapatkan pengalaman menyenangkan saat melihat reaksi penonton kala lagu ini dimainkan.
"Saat memainkan lagu ini secara live, kau bisa melihat bahwa lagu-lagu ini membuat orang bahagia. Di titik inilah aku merasa bahwa lagu ini bukan lagi milikku, tapi milik semua orang," katanya.
Sementara itu, Daniel Powter berkunjung ke Indonesia untuk mengisi acara Puteri Indonesia 2017 yang ditayangkan secara langsung oleh Indosiar, Jumat (31/3/2017).
Ia juga hadir ke Indonesia untuk memperkenalkan lagu terbarunya, "Delicious". Lagu bernuansa riang ini, baru saja rilis pada Januari lalu.