Liputan6.com, Semarang Afgan dijadwalkan manggung di Hotel Horison Semarang pada Sabtu (15/4/2017) lalu. Sayangnya, konser tersebut dibatalkan secara sepihak. Hal itu tentu saja membuat Afganisme--sapaan penggemar Afgan--marah.
Mereka baru mendapat informasi pembatalan konser sesaat sebelum acara mulai. Untuk meluapkan emosi, para Afganisme pun melaporkan pihak event organizer (EO), penyelenggara acara ke Poltrestabes Semarang.
Advertisement
"Padahal kami sudah beli tiket, tapi pihak panitia tiba-tiba membatalkan tanpa penjelasan secara detil," ungkap Karlina Kusumaningrum, Afganisme asal Pati, Jawa Tengah, yang juga mewakili 67 Afganisme lainnya, di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, baru-baru ini.
Baca Juga
Harga tiket yang sudah dibeli Karlina dan Afganisme lainnya berkisar Rp 200 ribu-900 ribu per tiket. Jika ditotal, uang yang masuk ke panitia mencapai Rp 83,8 juta.
Merasa dirugikan, Karlina dan fans lainnya mencoba mencari salah satu panitia, Wiyani, ke kontrakannya, tapi ternyata dia sudah pindah.
Namun begitu, bukan hanya Afganisme saja yang dirugikan pihak penyelenggara, tapi juga Afgan. Dikatakan koordinator Afganisme, Steven, manajer Afgan juga sudah mendatangi Polrestabes Semarang.
"Tadi manajernya Afgan, Pak Antoni, juga melapor ke sini. Dia bilang Afgan tidak dibayar padahal sudah ada perjanjian hitam di atas putih, nilainya Rp 170 juta," ujar Steven.
Menanggapi kejadian ini, Kasubag Humas Polrestabes Semarang, Kompol Suwarna, mengatakan kasus ini akan ditindaklanjuti. Pelaku juga akan dijerat dengan kasus penipuan.
"Masuknya kasus penipuan, dan korban masih dalam pemeriksaan petugas Reskrim," tandas Kompol Suwarna.