Liputan6.com, Jakarta - Dalam membintangi sebuah film, setiap aktor pasti pernah menjumpai kesulitan dalam menuntaskan adegan sesuai tuntutan skrip dan sutradara. Begitu juga dengan Iqbaal yang memerankan karakter Dilan, dan Giulio Perengkuan yang berperan sebagai Anhar dalam film yang diangkat dari novel, Dilan 1990.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Bila merujuk pada novelnya, ada saat di mana Dilan bertengkar hebat dengan Anhar. Pertengkaran mereka terjadi di lorong sekolah. Dan adegan ini begitu sulit ditaklukkan oleh Iqbaal dan Giulio.
"Berantem tuh sebenarnya lebih ke technical wise. Kita kan enggak pernah main film adegan berantem, dan adegan berantem ini cukup intense dan panjang. Di lorong sekolah juga, jadi space-nya enggak banyak. Maaf, kita kan bukan Iko Uwais," ujar Iqbaal saat berkunjung ke redaksi Liputan6.com, di SCTV Tower, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2018).
Â
6 Jam Syuting
Untuk mendapat hasil maksimal, adegan tersebut akhirnya harus diulang berkali-kali, hingga membutuhkan waktu yang cukup panjang. Keduanya mengakui, proses syutingnya cukup melelahkan.
"Jadi kalau diulang-ulang, ya wajar gitu. Ada yang sampai enam jam. Dari mulai ibu mengandung sampai melahirkan belom kelar, hahaha...serulah tapi. Enggak sengaja kepukul juga ada," ia melanjutkan.
Advertisement
Pertengkaran dengan Pak Suripto
Ada pula adegan pertengkaran Dilan dengan seorang guru bernama Pak Suripto. Iqbaal mengaku pengambilan gambar untuk adegan ini tak kalah sulit dari adegan pertengkarannya dengan Giulio Perengkuan.
"Pokoknya itu susah karena udah capek banget dan sudah malem banget. Itu setelah scene berantem juga kalau enggak salah. Jadi karena capek, akhirnya marahnya jadi marahnya Iqbaal, bukan Dilan. Itu harus take berulang kali," tuturnya dalam kesempatan yang sama.