Winky Wiryawan Cari Talenta Berbakat untuk Rekaman di Amerika Serikat

Winky Wiryawan mencari DJ yang bisa mixing dengan rapi ketika tampil.

oleh Aditia Saputra diperbarui 16 Mei 2019, 17:20 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2019, 17:20 WIB
Winky Wiryawan
Winky Wiryawan mencari DJ yang bisa mixing dengan rapi ketika tampil.

Liputan6.com, Jakarta - Sosok Winky Wiryawan dikenal sebagai disc Jockey (DJ) berpengalaman. Oleh sebab itu, tak salah kalau dirinya dipercaya untuk mencari talenta-talenta berbakat di ajang Electronic Music Produser Contest dalam rangkaian acara International Clubbing Experience (ICE) 2019. 

Winky Wiryawan dipercaya menjadi juri untuk mencari talenta penerusnya. Harapannya, bakal lahir generasi penerus aliran musik yang saat ini sedang tumbuh pesat.

Namun, sebagai juri, dirinya tak ingin dengan mudah mendapatkan pemenangnya. Ada beberapa kriteria untuk bisa menang dan berkolaborasi dengan Sean Miyashiro dari 88 Rising.

Sekadar informasi, 88 Rising merupakan label dunia yang menelurkan penyanyi bertaraf internasional seperti Rich Brian, NIKI, Joji, dan Higher Brothers.

"Saya mencari DJ yang bisa mixing dengan rapi ketika dia tampil, saat itu juga. Kalau untuk produser, saya berharap dia bisa menghasilkan karya yang orisinal," ujar Winky Wiryawan saat jumpa pers ICE 2019 di Senayan City, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019).

 

Musik Indonesia

Winky Wiryawan
Winky Wiryawan di jumpa pers International Clubbing Experience (ICE) 2019.

Sementara itu, untuk pencarian talenta produser musik elektronik, Winky berharap bisa menemukan peserta yang bisa meramu electronic dance music (EDM) dengan musik Indonesia.

"Kalau kita lihat DJ Snake, dia kebanyakan sampling-nya dari India. Nah di Indonesia itu musiknya gokil-gokil, ada suling segala macam. Gue pernah bikin kompetisi dan menemukan yang seperti itu," papar Winky.

 

Electronic Music

Perkembangan industri electronic music di Indonesia memang semakin ramai. Untuk itulah Iceperience.id kembali menyelengarakan program International Clubbing Experience (ICE) 2019. Dengan mengkat tema #localICEmovement, rangkaian ICE 2019 didedikasikan untuk membentuk ekosistem musik elektronik Tanah Air yang lebih berkualitas. Nantinya, talent –talent lokal bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan diperhitungkan di level Internasional.

“Tema ini merupakan fondasi dari rangkaian acara ICE 2019 yang berorientasi memberikan ruang dan apresiasi kepada talent lokal dan membawa mereka ke level yang lebih tinggi lagi. Bukan hanya dari sisi pelaku musiknya saja, tapi juga dari sisi audience sehingga harapannya ICE 2019 bisa mendorong ekosistem yang berkualitas bagi industri musik elektronik di Tanah Air,” ujar perwakilan ICEPERIENCE.ID, Diopsaputra saat jumpa pers di Senayan City, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019).

Salah satu program dari rangkaian acara ICE 2019 adalah Electronic Music Producer Contest (EMPC) yang merupakan ajang adu kemampuan bagi para produser musik elektronik baik amatir maupun profesional untuk bersaing menjadi yang terbaik. Pemenang dari EMPC akan mendapatkan kesempatan berkolaborasi dengan Sean Miyashiro, founder dari 88 Rising, sebuah perusahaan mass media yang bermarkas di New York, Amerika Serikat.

Diopsaputra menuturkan, pemilihan Sean Miyashiro sebagai kolaborator dari 88 Rising tak lepas dari rekam jejak 88 Rising yang sekarang ini sedang naik daun sebagai label dunia yang menelurkan penyanyi bertaraf internasional seperti Rich Brian, NIKI, Joji, dan Higher Brothers. 

“Sehingga diharapkan bisa menjadi motivasi untuk produser musik Indonesia supaya bisa berkiprah di panggung Internasional,” ucap Diopsaputra. Di sisi lain, kolaborasi dengan Sean Miyashiro dari 88 Rising dipastikan akan meningkatkan popularitas, kualitas dan kapasitas bermusik pemenang EMPC.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya