Liputan6.com, Jakarta - Wedding Agreement mencerminkan dua karakter dalam menyikapi perjodohan. Dikemas dalam konsep dramedi alias drama komedi yang cair sekaligus jenaka. Metode ini efektif membuat tema klise perjodohan terasa beda dan kekinian.
Sebagai sebuah karya perdana, Wedding Agreement awal yang indah bagi sineas Archie Hekagery. Terlepas dari kekurangan dan kelebihannya, Archie Hekagery mampu mengirim pesan dengan lembut. Jauh dari kesan khotbah dan penghakiman.
Advertisement
Cerita Wedding Agreement berawal ketika Tari (Indah Permatasari) dan Bian (Refal Hady) menjalani akad nikah menikah secara sederhana di masjid. Tari yatim piatu. Sejak orang tuanya mangkat akibat kecelakaan, Tari diasuh Pak De (Mathias Muchus) dan Bu De (Ria Irawan).
Advertisement
Baca Juga
Sementara Bian lebih beruntung. Ayah (Bucek) dan ibunya (Unique Pricilla) masih ada. Namun Bian tidak bahagia lantaran dijodohkan dengan Tari. Bian menerima perjodohan ini demi membahagiakan ibunya yang kena kanker. Cinta Bian hanya untuk Sarah (Aghniny Haque).
Tak lama setelah menikah, Bian meminta Tari menandatangani surat perjanjian di atas materai yang isinya, rumah tangga mereka hanya untuk setahun. Setelah itu, Tari akan diceraikan dan Bian kembali ke pelukan Sarah.
Aturan lain menyebutkan, meski tinggal seatap, Bian berada di lantai 2, sementara Tari di lantai bawah. Ada batas yang tak boleh dilanggar. Pisah ranjang sejak malam pertama membuat Tari terpukul. Apalagi, beberapa kali Tari memergoki Bian mengontak Sarah. Emosi Tari mencapai puncak saat Sarah bertamu. Harga diri Tari sebagai nyonya rumah tercabik.
Unsur Komedi yang Kuat
Trailer Wedding Agreement menyiratkan nuansa drama yang kental. Awalnya penonton boleh saja menduga, film ini serupa dengan Ayat-ayat Cinta atau Surga yang Tak Dirindukan. Di luar dugaan, Wedding Agreement menampilkan unsur komedi lumayan kuat.
Dan menariknya, dibangun dari kondisi yang dimainkan oleh para pemeran utama. Di Surga Yang Tak Dirindukan memang ada unsur komedi, namun lawakan dipercayakan kepada pemeran pendukung yang notabene para komika seperti Kemal Pahlevi dan Muhadkly Acho.
Sejumlah adegan pemantik tawa justru bisa dimainkan Refal Hady dan Indah Permatasari dengan ekspresi natural. Mereka seolah tak sedang melucu. Kalau ternyata bikin penonton ngakak, itu bonus.
Misalnya, saat Bian memberi tahu harus menghadiri ulang tahun orang tuanya nanti sore. Tari yang ujug-ujug diminta bersiap, protes kenapa Bian tidak memberi tahu. “Ini sedang ngasih tahu,” jawab Bian, enteng dan ekspresi wajah datar. Tari yang “tertindas” bisa membalik keadaan lewat sebuah momen.
Adegan kocak lainnya saat rahasia pisah ranjang pasangan ini nyaris terbongkar. Ekspresi gelagapan Refal benar-benar kocak. Di sisi lain, kepanikan Indah yang berupaya menguasai keadaan bikin ngakak. Keunggulan lain film ini, keluwesan Archie dalam memoles adegan “rumahan” menjadi romantis.
Momen menonton film sambil makan mi di tangan Archie terasa manis. Dialog film yang berangkat dari cerita yang ditulis Mia Chuz, tidak terasa menggurui melainkan menyentil. Ujaran soal alasan sakit saat diminta salat subuh, tapi giliran dapat panggilan via ponsel mendadak sembuh, jelas menjewer nurani.
Advertisement
Tentang Kesabaran Hati
Wedding Agreement juga terasa masuk akal berkat keluwesan Archie menempatkan Tari yang berhijab. Saat berada di rumah hanya bersama suami (pembantu bernama Bi Darmi, yang diperankan Yati Surachman absen dari layar), Tari tak mengenakan jilbab.
Wajar dong, kan yang melihat rambut Tari hanya suaminya. Momen ini menjadi penting karena ini kali pertama Bian melihat Tari dengan rambutnya yang indah tergerai. Ini turut menentukan sikap dan sudut pandang Bian dalam melihat Tari secara lahir maupun batin ke depan.
Dari sini, kita tahu Archie paham betul ke mana Wedding Agreement hendak diarahkan. Menyenangkan melihat para pemeran utama film ini menghidupkan drama rumah tangga sekaligus sesekali berkelakar. Dari kelakar inilah kita tahu Bian dan Tari punya chemistry kuat. Ini membuat penonton maklum dengan akhir kisahnya.
Wedding Agreement sejatinya kisah tentang kesabaran hati yang berdampak pada perubahan hati. Film ini tak menempatkan penonton sebagai murid, melainkan mengajak mereka belajar bersama tentang hati, cinta, dan pilihan hidup.
Sedikit saran boleh, ya? Menjelang akhir, alur film bergulir terlalu cepat sehingga ending terasa agak instan. Itu saja, sih. Selebihnya, Wedding Agreement boleh jadi melampaui harapan penonton. Ia menjadi drama berbasis cinta dan keyakinan, dengan selera humor asyik.
Layak ditonton dan mudah dinikmati. Cocok untuk Anda yang ingin merayakan Idul Adha alias Lebaran Haji. Semoga, Wedding Agreement menjadi awal yang indah untuk karier Archie, sang sutradara di layar putih. (Wayan Diananto)
Film Wedding Agreement
Pemain: Indah Permatasari, Refal Hady, Aghniny Haque, Bucek, Uniqur Priscilla, Mathias Muchus, Ria Irawan, Ria Ricis
Produser: Chand Parwez Servi
Sutradara: Archie Hekagery
Penulis: Archie Hekagery, Mia Chuz
Produksi: Starvision Plus
Durasi: 90 menit