Liputan6.com, Jakarta Memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada anak-anak saat Lebaran telah menjadi tradisi yang mengakar kuat di masyarakat Indonesia. Bagi banyak keluarga, menentukan standar THR untuk anak seringkali menjadi pertanyaan yang membingungkan, terutama jika jumlah anak yang akan berkunjung cukup banyak. Penting untuk menetapkan standar THR untuk anak yang tepat agar pengeluaran tidak membengkak namun tetap bisa memberikan kebahagiaan bagi anak-anak yang berkunjung saat Hari Raya.
Besaran standar THR untuk anak bervariasi di setiap daerah, tergantung pada kondisi finansial, besaran gaji, UMR, dan faktor lainnya. Meskipun tidak ada kewajiban formal untuk memberikan THR, tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Lebaran yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak. Mengetahui standar THR untuk anak yang ideal dapat membantu kita mengatur anggaran lebih baik sehingga pengeluaran tetap terkendali selama periode Lebaran.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip buku "Filosofi dan Histori Budaya dan Makanan Tradisional Nusantara" (2024) oleh Saeful Kurniawan, pemberian THR telah menjadi tradisi yang begitu penting sehingga banyak orang rela mengantri di bank untuk mendapatkan uang baru. Standar THR untuk anak disesuaikan dengan usia dan kebutuhan mereka, mulai dari anak prasekolah hingga remaja SMA dengan nominal yang berbeda-beda. Memahami standar ini akan membantu kita lebih bijak dalam memberikan THR tanpa memberatkan kondisi keuangan.
Advertisement
Berikut ini penjelasan lengkapnya, yang telah Liputan6.com rangkum pada Minggu (30/3).
THR untuk Anak Prasekolah
Anak prasekolah merupakan kelompok yang paling sering menerima THR saat Lebaran. Pada usia ini, anak-anak belum sepenuhnya memahami nilai uang, namun mereka sangat antusias ketika menerima amplop berisi uang. Kebutuhan anak prasekolah masih terbatas, sehingga memberikan THR dalam jumlah tidak terlalu besar sudah cukup untuk kebutuhan jajan atau mengenalkan konsep menabung.
Standar THR untuk anak prasekolah berkisar antara Rp5.000 hingga Rp10.000. Nominal ini cukup proporsional dengan kebutuhan mereka. Untuk anak sendiri, nominalnya bisa sekitar Rp50.000, yang dapat digunakan membeli mainan atau jajanan favorit. Sementara untuk keponakan yang orang tuanya membawa makanan, THR sebesar Rp25.000 bisa menjadi bentuk apresiasi yang bermakna.
Untuk anak teman dekat, THR Rp10.000 sudah cukup membuat mereka senang, misalnya untuk membeli permen atau es krim. Sedangkan untuk anak tetangga atau anak-anak yang tidak dikenal, THR Rp5.000 sudah cukup sebagai bentuk berbagi kebahagiaan. Bagi anak prasekolah, nilai nominalnya tidak sepenting kegembiraan saat menerima THR.
Cara pemberian THR juga perlu diperhatikan. Amplop yang menarik atau dihias khusus untuk Lebaran dapat menambah kegembiraan mereka. Memberikan THR juga bisa menjadi momen untuk mengajarkan anak tentang nilai berbagi dan rasa syukur sejak dini.
THR untuk Anak SD
Anak SD umumnya sudah mulai memahami konsep dan nilai uang. Mereka sudah dapat mengidentifikasi apa yang bisa dibeli dengan uang yang dimiliki. Pada tahap ini, anak SD memiliki kebutuhan seperti alat tulis, buku, mainan edukatif, atau menabung untuk tujuan tertentu. Memberikan THR bisa menjadi kesempatan mengajarkan mereka tentang mengelola uang.
Standar THR untuk anak SD berkisar sekitar Rp10.000. Nominal ini memungkinkan mereka membeli beberapa keperluan sekolah atau mainan sederhana. Jika anak SD tersebut adalah anak sendiri, nominal THR bisa ditingkatkan menjadi Rp50.000 hingga Rp100.000, tergantung kondisi keuangan keluarga.
Untuk keponakan SD yang orang tuanya membawa makanan saat berkunjung, THR sekitar Rp25.000 hingga Rp50.000 bisa menjadi bentuk apresiasi yang tepat. Jika mereka datang tanpa membawa apa-apa, THR Rp20.000 hingga Rp30.000 masih cukup. Untuk anak teman dekat, THR sekitar Rp10.000 hingga Rp30.000 bisa diberikan, sedangkan untuk anak tetangga, THR Rp5.000 hingga Rp15.000 sudah cukup.
Memberikan THR kepada anak SD juga bisa disertai nasihat sederhana tentang penggunaan uang dengan bijak. Misalnya, mendorong mereka menabung sebagian THR yang diterima, atau menggunakannya untuk membeli keperluan sekolah daripada sekadar jajan. Dengan cara ini, pemberian THR juga memiliki nilai edukasi.
Advertisement
THR untuk Anak SMP
Memasuki usia remaja awal, anak SMP memiliki kebutuhan yang lebih beragam dibanding anak SD. Mereka mulai memiliki minat pada hobi tertentu, pergaulan sosial yang lebih luas, dan kebutuhan yang lebih kompleks. Pada usia ini, mereka juga lebih memahami nilai uang dan bisa membuat keputusan finansial yang lebih matang.
Standar THR untuk anak SMP berkisar antara Rp10.000 hingga Rp20.000. Jika anak SMP tersebut adalah anak sendiri, nominal THR bisa ditingkatkan menjadi Rp100.000 atau lebih. Jumlah ini bisa digunakan untuk menabung, membeli keperluan sekolah, atau memenuhi kebutuhan hobi mereka.
Untuk keponakan SMP yang orang tuanya membawa makanan, THR sekitar Rp50.000 bisa menjadi bentuk apresiasi. Jika mereka datang tanpa membawa apa-apa, THR Rp30.000 masih wajar. Untuk anak teman dekat, THR sekitar Rp30.000 bisa diberikan, sedangkan untuk teman yang tidak terlalu dekat, THR Rp20.000 sudah cukup. Untuk anak tetangga sekitar RT, THR Rp15.000 bisa menjadi bentuk keramahan.
Memberikan THR kepada anak SMP juga bisa menjadi momen untuk mengajarkan nilai-nilai lebih dalam, seperti pentingnya berbagi dengan sesama, bersyukur atas apa yang diterima, dan menghargai usaha orang lain. Pada usia ini, anak-anak sudah bisa diajak berdiskusi tentang makna di balik tradisi pemberian THR.
THR untuk Anak SMA
Anak SMA berada pada fase transisi dari remaja menuju dewasa muda. Pada usia ini, kebutuhan mereka semakin kompleks dan mereka memiliki tingkat kemandirian yang lebih tinggi dalam mengelola keuangan. Meskipun bukan anak kecil lagi, tradisi pemberian THR kepada anak SMA tetap dilakukan oleh banyak keluarga sebagai bentuk kasih sayang.
Standar THR untuk anak SMA berkisar antara Rp20.000 hingga Rp50.000. Untuk anak sendiri yang masih SMA, nominal THR bisa berkisar antara Rp100.000 hingga Rp200.000, tergantung kondisi keuangan keluarga. Jumlah ini bisa digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari tabungan, keperluan sekolah, hingga aktivitas sosial dengan teman-teman.
Untuk keponakan SMA yang orang tuanya membawa makanan, THR sekitar Rp50.000 bisa menjadi bentuk apresiasi. Jika mereka datang tanpa membawa apa-apa, THR Rp30.000 masih wajar. Untuk anak teman dekat, THR sekitar Rp30.000 bisa diberikan, sedangkan untuk teman yang tidak terlalu dekat, THR Rp20.000 sudah cukup.
Pada usia SMA, pemberian THR bisa disertai diskusi tentang pentingnya mengelola keuangan dengan bijak, berbagi dengan sesama, dan memahami makna di balik tradisi pemberian THR. Hal ini membantu mereka mengembangkan kecerdasan finansial dan empati sosial sejak dini.
THR untuk Anak di Atas 20 Tahun
Pemberian THR untuk anak di atas 20 tahun memiliki pendekatan yang berbeda. Pada usia ini, mereka umumnya sudah memiliki penghasilan sendiri atau sedang dalam proses menyelesaikan pendidikan tinggi. Standar pemberian THR untuk kelompok usia ini lebih fleksibel dan sangat tergantung pada hubungan serta situasi.
Untuk anak sendiri yang berusia di atas 20 tahun, pemberian THR bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau bahkan tidak diberikan sama sekali jika mereka sudah mandiri secara finansial. Beberapa orang tua memilih memberikan hadiah non-tunai yang lebih bermakna sebagai pengganti THR.
Untuk keponakan yang berusia di atas 20 tahun, jika orang tuanya membawa makanan saat berkunjung, THR sekitar Rp50.000 masih relevan sebagai bentuk apresiasi. Namun, jika mereka datang tanpa membawa apa-apa, cukup menyapa dan menanyakan kabar mereka sebagai bentuk silaturahmi tanpa kewajiban memberikan THR.
Untuk anak teman, tetangga, atau orang yang tidak dikenal yang berusia di atas 20 tahun, umumnya tidak ada kewajiban memberikan THR. Cukup menyambut mereka dengan ramah dan menjalin silaturahmi sebagai esensi dari perayaan Lebaran itu sendiri.
Tips Memberikan THR tanpa Membuat Kantong Jebol
Memberikan THR kepada anak-anak saat Lebaran bisa menjadi beban finansial jika tidak direncanakan dengan baik. Berikut beberapa tips agar pemberian THR tidak membuat kantong jebol:
- Siapkan anggaran khusus untuk THR beberapa bulan sebelum Lebaran. Dengan menyisihkan sedikit uang setiap bulan, Anda tidak akan merasa terbebani saat harus mengeluarkan uang untuk THR sekaligus.
- Gunakan amplop uang yang menarik dan ekonomis. Amplop yang lucu dan berwarna-warni bisa menambah kegembiraan anak-anak tanpa harus menambah nominal uang di dalamnya.
- Prioritaskan berdasarkan kedekatan hubungan. Berikan nominal yang lebih besar untuk keluarga inti dan keponakan, sedangkan untuk anak tetangga atau yang tidak dikenal cukup berikan nominal standar.
- Gabungkan dengan hadiah non-tunai yang bermakna. Untuk anak sendiri atau keponakan dekat, THR bisa dikombinasikan dengan hadiah kecil seperti buku, makanan, atau aksesori yang memiliki nilai edukatif.
- Jelaskan nilai di balik pemberian THR. Terutama untuk anak yang lebih besar, ajarkan mereka bahwa THR bukan sekadar uang, tetapi simbol berbagi kebahagiaan dan menjalin silaturahmi.
Pemberian THR kepada anak-anak saat Lebaran merupakan tradisi yang memiliki nilai sosial dan kultural yang dalam. Standar THR untuk anak bervariasi berdasarkan usia, kedekatan hubungan, dan kondisi ekonomi pemberi. Mulai dari Rp5.000 untuk anak prasekolah hingga Rp50.000 untuk anak SMA, nominal ini bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial masing-masing keluarga.
Advertisement
