Ine Febriyanti Ingin Peran yang Lebih Menantang dari Hanung Bramantyo

Ine Febriyanti membuka peluang untuk bekerja sama lagi dengan Hanung Bramantyo.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Agu 2019, 16:30 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2019, 16:30 WIB
Ine Febriyanti
Ine Febriyanti (Wayan Diananto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Syuting Bumi Manusia menyisakan sejumlah catatan penting bagi aktris Sha Ine Febriyanti. Dalam film Bumi Manusia, aktris kelahiran Semarang, 18 Februari 1976, ini memerankan Nyai Ontosoroh. Ine Febriyanti menerima banyak pujian berkat aktingnya yang memikat di Bumi Manusia.

Kepada Showbiz Liputan6.com, Ine Febriyanti mengaku performanya tak luput dari tangan dingin sutradara Hanung Bramantyo. Ine Febriyanti salut dengan kinerja Hanung Bramantyo selama syuting.

“Hanung Bramantyo sutradara yang tahu apa yang ia mau dan yang ia enggak mau. Banyak sineas yang enggak bisa memutuskan dua hal ini. Hanung salah satu dari yang bisa itu. Makanya di lokasi syuting kinerjanya sharp banget dan terlihat hasilnya,” beri tahu Ine Febriyanti di Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Diakui Ine Febriyanti, selama proses pengambilan gambar ia mempertanyakan sejumlah keputusan Hanung. Khususnya yang berhubungan dengan gestur, gaya bicara, pola pikir, hingga gaya busana Nyai Ontosoroh.

“Walaupun selama syuting saya ada banyak pertanyaan dalam hati. Ontosoroh di buku kayaknya begini kok gue diarahkannya malah begitu. Setelah selesai syuting saya baru paham oh ini yang dimaksud Hanung. Akhirnya saya ambil kesimpulan oh ini orang keren, dia tahu film ini mau diarahkan ke mana,” beber bintang film Nay dan I Am Hope

Peran Baru

[Bintang] Ine Febriyanti
Ine Febriyanti (Deki Prayoga/bintang.com)

Ine Febriyanti membuka peluang untuk bekerja sama lagi dengan sineas peraih dua Piala Citra itu. Ine mengaku usai syuting Bumi Manusia, Hanung Bramantyo menghubunginya terkait peran baru. “Saya bilang kepadanya, ‘Mas, kalau bisa yang lebih menantang dari Ontosoroh,’” selorohnya.

Di luar film, Ine Febriyanti sedang membangun kantor budaya kecil-kecilan di kediamannya. “Sudah enam tahun terakhir. Saya bikin panggung kecil, auditorium kecil, dan ingin memajukan teater,” imbuhnya. (Wayan Diananto)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya