SHOWBIZ UNCENSORED: Aku Depresi Karena Diputus Vokalis Band Terkenal (Bagian 3)

Seumur-umur kenal Faiz, baru kali ini aku melihat mukanya serius. Ia mengambil tisu dan menyeka air mataku dengan kertas tipis warna putih itu.

oleh Anjali L diperbarui 27 Nov 2019, 20:45 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2019, 20:45 WIB
Showbiz Uncensored
Showbiz Uncensored

Liputan6.com, Jakarta Masih di ruang rias, lokasi syuting sinetron di Kebagusan, Jakarta.

"Gue yang terlalu naif dan sok suci atau memang Aidan yang kurang ajar sih, Iz?" tanyaku sambil sesenggukan. Faiz masih memelukku erat-erat.

"Dia sudah berkali-kali ngajakin gue begituan tapi gue enggak mau. Sesimpel karena gue memang enggak mau. Gue hanya mau memberikan itu ke cowok yang memang suami gue," imbuhku, sebelum Faiz merespons. Ia masih mengusap-usap punggungku lantaran aku menangis sampai tubuh bergetar.

Beberapa menit setelah tenang, Faiz melepaskan peluknya.

"Lo enggak salah. Seluruh dunia tahu itu. Dia penjahat wanita. Seluruh dunia juga tahu itu. Putus semalam lebih baik daripada putus tiga tahun kemudian dalam kondisi lo udah kebobolan berkali-kali. Jadi, setop menangis dan jangan menoleh lagi ke belakang. Oke?" kata Faiz dengan raut serius. 

Faiz Menyeka Air Mataku

Putus Cinta atau Putus Hubungan
Ilustrasi Foto Putus Cinta (iStockphoto)

Seumur-umur kenal Faiz, baru kali ini aku melihat mukanya serius. Ia mengambil tisu dan menyeka air mataku dengan kertas tipis warna putih itu. Faiz lantas merapikan rambutku sebelum pintu ruang riasku diketuk seorang kru. Faiz membukanya.

"Mbak Lintang, besok callingan pagi lagi, ya. Jam 8 sampai Kebagusan ya, Mbak," ujar Sabudi Rajani, asisten sutradara kesayanganku. Orangnya sabar banget, santun dan lembut. Aku mengangguk sambil tersenyum.

"Ah, andai semua artis datang tepat waktu kayak Mbak Lintang, para kru sinetron hidupnya bakal merdeka. Makasih Mbake," seloroh Sabudi sambil menutup pintu.

"Sabudi ini lama-lama ganteng juga ya, Bo," cetus Faiz kepadaku, spontan.

"Gue catok bibir lo!" sahutku dengan nada bicara meninggi. Kami kemudian terbahak. 

CCTV Berjalan

"Iz, apa karena Aidan cinta pertama ya. Jadi rasanya sakit banget pas diputusin dia? Semalam itu dada rasanya sesak banget. Gue baru bisa nangis setelah tiba di apartemen. Nangis pun enggak bisa bikin gue langsung lega," keluhku kemudian.

Aidan cinta pertamaku. Keluarga besarku mayoritas laki-laki. Kakak papaku punya tiga anak laki-laki semua. Adik Papaku, anaknya dua juga laki-laki semua. Kakak mamaku punya tiga anak, dua laki-laki dan satu perempuan namanya Andina Madrim. 

Mamaku anak bungsu, dikaruniai Bima dan aku. Istri Mas Bima sedang hamil. Dokter bilang janinnya kembar, laki-laki.

Karena anak perempuan "barang langka" di keluarga besar kami, Papa amat sangat protektif padaku. Aidan merasa gerah dengan sikap Papa yang terlalu melindungi. Bahkan, menurut Aidan papaku kayak CCTV berjalan.

 

Kali Pertama Patah Hati

Papa kurang happy saat aku menang kontes kecantikan dan diterima menjadi pemain sinetron. Meski keluarga besar kasih selamat dan bangga pada prestasiku. Papa baru terlihat (sedikit) bangga saat aku tampil di sinetron Kasih Untuk Selasih.

Mungkin karena di situ aku jadi pemeran utama. Merespons pertanyaanku, Faiz berujar, "Selalu ada kali pertama dalam segala hal, Beb. Ada kali pertama jatuh cinta, ada kali pertama patah hati kan, Beb? Lo udah ngerasain kali pertama main sinetron, siapa tahu tahun depan bakal ngerasain kali pertama main film, em?"

Belum sempat kujawab, mulut Faiz nyerocos lagi. "Percaya gue deh, lo bukan satu-satunya cewek yang disakiti Aidan. Sebelum lo, seingat gue ada setengah lusin cewek yang diputusin. Gue yakin mereka udah digituin tuh," Faiz menduga.

Rekam Jejak Percintaan Aidan

Sambil mengemasi baju-bajuku dan memasukkannya ke dalam koper, Faiz terus berpetuah. Aku pun terkenang sejumlah seleb yang pernah dipacari Aidan.

Pertama yang paling bikin geger se-antero Nusantara adalah aktris film box office yang punya sekuel. Kedua, personel girlband. Yang kedua ini kurang nendang tapi awet sampai 4 tahun.

Makanya infotainment sampai mengira Aidan mau nikah. Ketiga, bintang sinetron sama sepertiku. Bedanya, dia spesialis tokoh antagonis. Seksi banget, sih. Kata orang sex appeal-nya tinggi.

Keempat, vokalis band juga. Sayang, belum genap setahun bubar jalan.

 

Cinta di Belakang Panggung

Kelima, aktris FTV kurang terkenal. Aku yakin aktris FTV ini cuma pansos alias panjat sosial. Kabar pacaran cuma terdengar setengah tahun. Sampai sekarang karier si Mbak FTV ini juga enggak ke mana-mana. Yang terakhir, model belasteran Indonesia-Italia. Bubar jalan juga.

Aidan kemudian mengenalku saat syuting iklan toko daring alias online shop di Tokyo. Kami merasa cocok. Salah satunya karena sama-sama suka Phil Collins dan Angelina Jolie. 

Akhirnya kami dekat. Empat bulan lalu, Aidan menyatakan cinta kepadaku di belakang panggung ajang penghargaan musik. Malam itu aku diundang sebagai pembaca nominasi kategori Lagu Pop Terfavorit dan Album Pop Terfavorit.

 

Pengen Dugem

"Heh! Malah bengong!" tegur Faiz. 

"Eh sorry, sorry, Iz,” sahutku, gelagapan.

Setelah semua baju dan alat rias terbungkus rapi di koper, kami keluar dari ruang rias. 

"Iz, temenin gue ke Ingar, yuk?" pintaku sambil bergegas menuju mobil. Pak Kresna sigap membuka pintu belakang dan memasukkan koper-koper.

"Kelab Ingar di jantung kota Jakarta?" Faiz menyahut.

 

 

Kangen Joget Ajep-ajep

"Ho oh. Kangen vodka orange," jawabku ringkas seraya masuk ke dalam mobil. Faiz menebeng di mobilku. Rupanya pagi tadi ia meluncur ke Kebagusan dengan taksi daring. Mobil yang baru dibelinya tahun lalu masuk bengkel untuk servis rutin.

"Kangen vodka doang, Beb?"

"Kangen melantai juga, sih," timpalku.

"Oke, kangen vodka sambil joget ajep-ajep. Saking asyiknya joget, lo enggak sadar ada orang yang merekam aksi lo di kelab Ingar. Terus rekamannya dikirim ke admin akun gosip Instagram bibirjulid. Malam itu juga diunggah, besok lo dimaki-maki netijen negara berflower kode 62 yang budiman dan...."

 

Rp 17,5 Juta Per Episode

"Faiz, setop! Jadi sekarang lo mau bilang kalau gue udah enggak punya hak lagi buat dugem, gitu?" aku menyela, menahan jengkel.

"Beb Lintang Nun Jingga sayang, saya sebagai manajer merangkap sahabat dan kerabat yang jagain kamu cuma mau mengingatkan bahwa kamu digaji 17,5 juta rupiah per episode bukan cuma untuk menghafalkan dialog Selasih. Kalau cuma hafalin dialog, anak SD kelas 6 juga bisa. Enggak harus kamu. Lebih dari itu, kamu mesti jagain citra Selasih si gadis desa cantik alim tapi terzalimi di mata penonton. Faham?" seru Faiz dengan nada tak kalah tinggi.

 

(Bersambung)

Anjali L

Disclaimer: 

Kisah dalam cerita ini adalah milik penulis. Jika ada kesamaan jalan cerita, tokoh dan tempat kejadian itu hanya kebetulan. Seluruh karya ini dilindungi oleh hak cipta di bawah publikasi Liputan6.com.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya