3 Fakta soal Adrian Grenier yang Bikin Kagum Selain Memungut Sampah di Bali

Liputan6.com, Denpasar - Beberapa waktu belakangan, nama aktor Adrian Grenier ramai diperbincangkan publik Tanah Air. Pasalnya, aktor 43 tahun ini berkeliling memunguti sampah saat sedang berkunjung ke pantai di Bali.

Hal ini tampak dalam sejumlah unggahan Adrian Grenier di Instagram miliknya, baru-baru ini. Dalam sebuah foto, misalnya, ia terlihat memanggul karung yang penuh berisi sampah. Ia mencantumkan Uluwatu, Bali, sebagai keterangan tempat foto tersebut.

Dalam keterangan fotonya, Adrien Grenier tak hanya mengingatkan pentingnya melakukan pembersihan pantai. Namun juga mengubah pola hidup dan konsumsi, untuk menjaga lingkungan.

"Tuntut kalangan bisnis menemukan alternatif dari plastik, dan batasi penggunaan [plastik] di dirimu sendiri," tulisnya.

Adrien Grenier sendiri termasuk malang melintang di industri hiburan. Sejumlah film dan serial TV telah ia bintangi, termasuk The Devil Wears Prada dan serial Entourage.

Di luar kegiatannya sebagai artis, ternyata ada banyak hal lain tentang Adrien Grenier yang membuat kagum. Apa saja?

Adrien Grenier tak hanya memiliki kepedulian tinggi terhadap isu pencemaran lingkungan, tapi juga flora dan fauna. Ia sempat menjadi relawan di Australia terkait isu ini.

"Kami membantu menjebak, memasang tag, dan mendaftar binatang (dan bayinya), juga menghabiskan waktu berjam-jam memangkas gulma pengganggu yang bukan tanaman asli dan menghancurkan fauna dan habitat binatang yang tinggal di sana," tuturnya.

Pada hari Bumi 2017, Adrien Grenier dipilih menjadi Goodwill Ambassador atau Duta Khusus PBB bidang Lingkungan. Ia dipilih karena dinilai memiliki karisma, energi, dan semangat yang benar-benar murni untuk mengatasi problem lingkungan.

Dilansir dari situs PBB bidang lingkungan, unenvironment.org, Grenier bertugas untuk mengadvokasi masyarakat tentang pentingnya usaha perlindungan spesies di laut. Ia juga ditugaskan untuk mengajak publik mengurangi konsumsi yang meninggalkan limbah.

Adrien Grenier juga memiliki perhatian atas isu pangan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Salah satunya dengan mendirikan startup bertajuk SHFT.

Salah satu program mereka, adalah Mobile Kitchen Classroom. Ini adalah mobil khusus yang dilengkapi dapur, digunakan untuk mengedukasi berbagai hal tentang memasak, berkebun, dan bahan pangan yang berkelanjutan kepada para siswa di New York.