7 Potret Unik Rama Aiphama dari Gaya Busana hingga Genre Musik

Liputan6.com, Jakarta - Meninggalnya Rama Aiphama di usia 60 pada Rabu (11/3/2020), tak hanya menyisakan duka bagi para pecinta musik lawas di Indonesia. Sejumlah hal menarik pun sempat ditorehkan semasa hidupnya.

Penyanyi senior bernama lengkap Sayyid Mohammad bin Syagab Al-Idrus ini memiliki sejumlah lagu dengan genre musik unik. Begitu juga dengan penampilan Rama Aiphama yang berbeda dari kebanyakan orang.

Penampilan nyentrik Rama Aiphama memang kerap diperlihatkannya di hampir setiap penampilan. Baik itu video klip maupun ketika ia bernyanyi di atas panggung.

Sebelum tampil sebagai penyanyi, Rama Aiphama bergelut sebagai komposer dan pencipta lagu. Sayangnya, ketika terjun sebagai penyanyi, albumnya kurang mendapat sambutan. Namun namanya langsung diperhitungkan di industri musik.

Puncak kesuksesan Rama Aiphama di industri musik ia rasakan pada era 1990-an. Lagu daur ulang "Dinda Bestari" karya Mus Mulyadi melambungkan namanya. Selain itu, ia juga populer setelah membawakan ulang "Yen Ing Tawang Ono Lintang Cah Ayu".

Nah, kembali pada keunikannya, Rama Aiphama memang berhasil menyorot perhatian publik berkat hal tersebut. Lantas, apa saja hal-hal unik yang sempat ditonjolkan Rama Aiphama semasa hidupnya? Yuk kita ikuti deretannya berikut ini.

Pakaian yang sering dikenakan oleh Rama Aiphama adalah baju panjang yang menjuntai ala gamis. Bahkan ia memiliki berbagai macam corak dengan warna-warna mencolok.

Topi tinggi khas penyanyi reggae yang sering dipakai Rama Aiphama juga menambah keunikan tersendiri pada setiap penampilan. Terkadang, topi ini memiliki corak senada dengan bajunya.

Selain baju dan topi, Rama Aiphama juga sering memakai kacamata hitam dalam berbagai mode.

Tak sekadar penampilan. Genre musik yang dinyanyikan oleh Rama Aiphama juga terbilang sangat unik. Genre keroncong dangdut, keroncong disko, dan disko reggae pernah diusungnya.

Satu lagi hal menarik dari Rama Aiphama adalah kesuksesannya membawakan lagu keroncong milik Mus Mulyadi yang berjudul "Dinda Bestari". Dalam versinya, Rama merombaknya menjadi irama pop dangdut yang lebih riang.

Sepanjang kariernya, Rama Aiphama juga beberapa kali gonta-ganti label. Mulai dari Violetta Records, Atlantic Records, sampai akhirnya langgeng di EMI Music Indonesia.