Liputan6.com, Jakarta “Enggak, diliburno karena aku satu RT sama keluarga pean yang kena Corona. Yang lain enggak libur, masuk terus,” ujar seorang karyawan sebuah pabrik kepada pihak Via Vallen lewat aplikasi WhatsApp.
“Pokoknya yang satu RT satu RW ada yang kena (Corona), karyawannya diliburkan, Mbak,” sambungnya. Inilah efek samping dari keputusan Via Vallen mengumumkan adiknya terpapar Corona Covid-19 di Instagram terverifikasi miliknya, pada 24 Mei 2020.
Advertisement
Baca Juga
Rekan kerja adik Via Vallen yang berdomisili satu RT dan RW diliburkan perusahaan selama 14 hari. Ini berdampak pada penghasilan mereka. Mendengar kabar ini, Via Vallen syok sekaligus sedih.
Gara-Gara Postingan-ku
Tangkapan layar percakapan via WhatsApp itu lantas diunggah Via Vallen di medsos. Ia pun menulis status teks berisi kesedihan terkait kebijakan pabrik yang tak disebutkan namanya itu.
“Kasian kan kalo cuma gara-gara postinganku mereka jadi kehilangan pekerjaan yang jadi mata pencahariannya sehari-hari,” tulisnya disertai emotikon wajah menunduk sedih.
Advertisement
Padahal Tak Satu Rumah
“Yang harusnya dapat tambahan dari lembur, akhirnya malah enggak dapat apa-apa. Mereka yang kalian berhentikan dari pekerjaannya loh enggak satu rumah sama adekku,” imbuh pelantun pedangdut kelahiran Surabaya, 1 Oktober 1991.
Pelantun “Sayang” mempertanyakan kebijakan pabrik meliburkan karyawan yang satu RT dan satu RW dengan adiknya. Ia pun berpikir jangan-jangan mereka yang terpapar Covid-19 tak perlu terbuka terkait kondisi kesehatan mereka yang sebenarnya.
Jangan Bikin Tambah Susah
Jika demikian, bukankah menyembunyikan status kesehatan lebih membahayakan keluarga dan orang lain? “Kenapa jadi kaya gitu dampaknya? Sampai segitunya kah? Apakah kita harus diam kalo terpapar agar tidak merugikan orang lain?” tanya Penyanyi Dangdut Paling Ngetop SCTV Music Awards 2017.
Via Vallen mengimbau perusahaan terkait dengan mengingatkan, “Kondisi sekarang itu udah susah, mbokya jangan malah bikin orang tambah susah.” Unggahan Via Vallen ditanggapi beragam oleh warganet.
Advertisement
Diam Atau Bohong?
Seorang warganet mencuit, “Mungkin ini mbak ya kenapa banyak orang2 yang (mungkin) positif Covid-19 memilih diam atau bohong. Karena jawabannya adalah sanksi sosial dari lingkungan sekitar. Dan itu lebih menyakitkan. Jadi mereka lebih baik diam alias bohong. Astaghfirullah.”
Yang lain menambahkan, “Di tempatku juga gitu Mbak Via. Kalau ada pegawai yang satu RT sama yang positif diliburkan 14 hari. Sepertinya udah peraturan banyak perusahaan.”