Liputan6.com, Jakarta - Sosok Adnil Farsal yang namanya dikenal sejak menjadi gitaris Base Jam pada era 1990-an, kini telah memulai karier solonya. Adnil pun meluncurkan sebuah single perdananya yang berjudul "Sumarah".
Single "Sumarah" dirilis pada 20 Juni 2020 lalu seperti diumumkan melalui Instagram pribadinya, @adnilfaisal. Tak hanya bermain gitar, Adnil Farsal juga bernyanyi di lagu itu.
Advertisement
Baca Juga
Bahkan, penulisan lirik, aransemen, hingga proses produksinya dikerjakan sendiri oleh Adnil. Gitaris yang pernah bergabung dengan The Bangor (band pengiring Nicky Astria) ini memang sedang melaju untuk merampungkan album solo perdananya.
Komposisi Musik
Komposisi musik "Sumarah" dibuka dengan riff gitar lincah dibarengi dentuman bass kuat dan pukulan drum yang menderu. Vokal natural Adnil di sepanjang lagu sangat terasa dengan iringan gitar berdistorsi.
Adnil pun tidak terkesan memaksakan diri sat bernyanyi dengan gaya rock. Pada bagian reffrain, emosi Adnil menggelegar.
Sound yang dipilihnya memberi kesan lantang. Hingga bagian interlude dan coda, Adnil berhasil menghidupkan telinga pendengar.
Advertisement
Diluncurkan pada Era Normal Baru
"Sumarah” diluncurkan bertepatan dengan era normal baru di tengah pandemi Covid-19 yang belum jinak. Adnil mengajak semua pihak untuk bangkit dan melanjutkan hidup ketimbang berdiam diri dan meratapi kondisi saat ini.
Pada bagian verse lagunya ini, Adnil menggambarkan bagaimana setiap individu akan merasa berat ketika harus menjalani sebuah tatanan baru. Awalnya kita mungkin tak berdaya, namun ia memotivasi untuk selalu siap menghadapi semua tantangan.
Berbalut Musik Rock
Berbalut komposisi musik rock yang penuh distorsi, "Sumarah" diharapkan mampu menambah semangat setiap individu yang mendengarkan lagu ini.
"Kita harus bersikap realistis dengan kondisi ini. Pasrah bukan berarti menyerah," ujar Adnil dalam keterangan kepada wartawan, baru-baru ini.
Advertisement
Karier Adnil
Setelah Base Jam, Adnil sempat menjalani karier sebagai gitaris session dari band panggung Bunga Citra Lestari (BCL) sejak 2010.
Menengok lebih ke belakang, tepatnya pada pertengahan 2000-an, Adnil merupakan gitaris yang lekat dengan stigma musik rock.
Adnil membentuk band EVO bersama Didit Saad (gitar), Erwin Prast (bass), Ronald (drum), Angga (kibor), dan Elda (vokal). Ia memperlihatkan sisi ‘pemberontaknya’ melalui musik mengentak dengan guyuran gitar berdistorsi.
Karya Selama di Base Jam dan EVO
Sebelum meninggalkan Base Jam pada tahun 1999, Adnil sempat ikut merampungkan album ketiga band bernuansa pop itu.
Melalui satu-satunya album EVO yang bertajuk Evolution (2007), Adnil mulai melepaskan energi yang sebelumnya tidak pernah ia lakukan bersama Base Jam.
Advertisement