Liputan6.com, New York - Tanggal 8 Desember 1980 silam, menjadi hari nahas untuk John Lennon. Saat hendak masuk ke apartemennya bersama sang istri, Yoko Ono, ia ditembak oleh Mark Chapman hingga akhirnya meregang nyawa.
Empat dekade berselang, pembunuh John Lennon hingga kini masih berada Wende Correctional Facility, New York. Sejak tahun 2000 silam, ia mendapat kesempatan mengajukan pembebasan bersyarat setiap dua tahun sekali, tapi selalu ditolak.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari BBC dan ABC News, Rabu (23/9/2020), tahun ini sang terpidana yang sekarang berusia 65 tahun tersebut kembali mengajukan pembebasan bersyarat pada bulan lalu. Transkrip pernyataan Mark Chapman dalam persidangan untuk menentukan keputusannya, akhirnya terkuak ke publik.
Dalam persidangan, ia mengutarakan alasannya membunuh John Lennon.
Demi Kejayaan
Mark Chapman mengaku ia ingin mendapat ketenaran karena aksi brutalnya ini.
"Aku hanya ingin mengungkapkan bahwa aku minta maaf atas perbuatanku," tuturnya di hadapan dewan pembebasan bersyarat.
Ia menambahkan, "Aku tak punya pembenaran. Ini untuk kejayaan pribadi. Menurutku ini adalah kejahatan terburuk yang bisa dilakukan terhadap seseorang yang tak berdosa."
Advertisement
Sangat Amat Terkenal
Mark Chapman menegaskan, pembunuhan ini terjadi bukan karena kepribadian maupun karakter anggota The Beatles tersebut.
"Aku membunuhnya, menggunakan kalimat Anda sebelumnya, karena dia sangat sangat amat terkenal, dan itu satu-satunya alasan. Dan aku sangat sangat sangat sangat sangat amat mencari kejayaan untuk diriku sendiri, sangat egois," kata dia.
Minta Maaf kepada Yoko Ono
Mark Chapman juga meminta maaf kepada Yoko Ono. "Aku minta maaf atas rasa sakit yang telah kuberikan kepadanya. Aku terus memikirkan hal ini," tuturnya.
Sekadar informasi, Yoko Ono selalu menentang upaya pembebasan bersyarat Mark Chapman. Pada wawancara dengan The Daily Beast pada 2015, seniwati ini mengaku takut dengan keselamatan diri dan keluarganya bila Mark Chapman menghirup udara bebas.
Advertisement
Ditolak
New York State Department of Corrections and Community Supervision akhirnya menolak permohonan pembebasan bersyarat Mark Chapman, untuk ke-11 kalinya. Pernyatannya bahwa "kriminalitas membawa kejayaan" dinilai tak pantas.
"Aksi brutalmu juga menyebabkan rasa hancur, tak hanya bagi keluarga dan mantan rekan di band, tapi kepada dunia," tutur dewan. Mark Chapman bisa mengajukan pembebasan bersyarat dua tahun lagi.
Mark Chapman sendiri kini diketahui telah menikah, dan istrinya tinggal di dekat penjara. Ia disebut kini sangat religius, dan bekerja sebagai juru tulis di bagian blok penjara yang disendirikan, demi keselamatannya.