Dulu Jadi Dokter Syarief, Kini Reza Rahadian Perankan Tokoh Lain di Sekuel Surga yang Tak Dirindukan

Liputan6.com, Jakarta Pencinta Surga Yang Tak Dirindukan tentu ingat performa Reza Rahadian sebagai dokter Syarief. Kini, di Surga Yang Tak Dirindukan 3, sang aktor tampil lagi namun jadi orang lain.

Reza Rahadian memerankan Ray Sastrowardoyo, seseorang dari masa lalu Meirose yang memantik konflik baru. Sekuel bukan barang baru bagi Reza. Namun membintangi sekuel untuk tokoh berbeda merupakan tantangan baru.

Dalam sesi wawancara virtual dengan Showbiz Liputan6.com akhir pekan lalu, aktor peraih empat Piala Citra ini mengakui peran di Surga Yang Tak Dirindukan 3 lebih sulit.

“Lebih sulit dari sebelumnya karena sudah ada karakter dokter Syarief. Tantangannya bagaimana memunculkan sesuatu yang baru, tidak mirip dengan apa yang sudah dipotret di Surga Yang Tak Dirindukan 2,” kata Reza Rahadian.

“Peran Ray sulit karena menampilkan sosok berbeda oleh aktor yang sama. Bagaimana mengatasi itu, balik lagi itulah pentingnya seorang aktor bisa berdiskusi lengkap dan panjang dengan sutradara. Ada waktu untuk reading,” imbuhnya.

Reza Rahadian bersyukur mendapat waktu persiapan panjang sehingga bisa tampil meyakinkan dengan sudut pandang lebih jernih. Dengan begitu, penonton bisa membedakan Ray dari Syarief meski sama-sama diperankan Reza.

Di sisi lain, Marsha Timothy mengalami sebaliknya. Ia memerankan Meirose, tokoh yang dulu dihidupkan Raline Shah hingga beroleh penghargaan Pemeran Pendukung Wanita Terpuji di Festival Film Bandung.

Sebelum reading, Nyonya Vino G. Bastian menonton dua jilid Surga Yang Tak Dirindukan untuk memahami latar belakang Meirose. Ia tak takut dibayangi Raline Shah yang ikonis.

“Aku tonton lagi, aku bahas lagi, itu lebih karena… Meirose latar belakang kehidupannya berat. Dari kecil, dia melihat ibunya (maaf) bunuh diri,”  Marsha Timothy menjelaskan. 

Kegalauan, kebimbangan, dan keresahan yang tergambar di dua film sebelumnya turut membentuk watak Meirose yang kini berumah tangga dengan Prasetya (Fedi Nuril).

“Enggak bisa juga aku bodo amat. Aku menonton dan membahas lagi Meirose ini kenapa lalu menjalankan hidup Meirose dengan naskah yang baru,” ia mengakhiri.