Liputan6.com, Jakarta Satu lagi karya musik Indonesia yang berhasil diterima hingga ke luar negeri adalah lagu "Mendung Tanpo Udan" yang dibawakan oleh Ndarboy Genk. Lagu tersebut sukses merajai chart musik di negara-negara tetangga mulai dari Brunei, hingga Hongkong.
Saat berbincang dalam acara Inspirato Sharing Session Liputan6.com, Ndaru sebagai pentolan Ndarboy Genk, menceritakan kisah di balik kesuksesan lagu tersebut. Lagu Mendung Tanpo Udan sendiri merupakan lagu pop ballad milik Kukuh Prasetya yang kemudian di-remix menjadi dangdut koplo oleh Ndarboy Genk.
Project tersebut bermula saat pandemi. Ndarboy Genk meminta izin secara langsung kepada Kukuh untuk membawakan lagu tersebut versi dangdut. Di luar dugaannya, lagu tersebut rupanya begitu sukses diterima masyarakat. Tercatat hingga saat ini lagu tersebut sudah diputar lebih dari 30 juta kali.
Advertisement
Baca Juga
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Izin
"Di masa seperti ini, pandemi ini saya izin nih lagu Mendung Tanpo Udan ini ciptaan mas kuku, untuk versi dangdut. Karena original pertama yang membuat versi dangdut ini adalah Ndarboy Genk," kata Ndaru.
Advertisement
Kebanggaan
Tentunya kesuksesan lagu tersebut membawa kebanggaan tersendiri bagi Ndarboy Genk. Paslnya, lewat lagu tersebut bahasa Jawa bisa mendunia dan diketahui oleh orang di luar Indonesia.
"Entah kenapa viral dan diterima bahkan sampai di luar negeri itu top chart di Hongkong, di Brunei, itu sampai top chart nomor 1. Saya bangganya adalah ternyata dari lagu karya bahasa Jawa milik mas Kukuh ini bisa diterima oleh orang banyak," sambungnya.
Harapan
Lebih lanjut, ia berharap lewat lagu ini, banyak orang yang kemudian tertarik untuk mempelajari bahasa dan kebudayaan Jawa.
"Tidak hanya saya yang memulai karier dari desa, tapi orang kota yang nggak tau bahasa Jawa, bahkan orang luar negeri yang tidak mempelajari bahasa Jawa, bisa menikmati lagunya. Harapannya dari suka ya terus bisa mengerti bahasa Jawa," harapnya kemudian.
Advertisement