Liputan6.com, Jakarta Salah satu film yang lama menanti jadwal rilis akibat pandemi Covid-19, Backstage, akhirnya menyapa pencinta sinema serentak di bioskop mulai Kamis (30/12/2021).
Sebelumnya, karya sineas Guntur Soeharjanto melakukan pemanasan dengan tayang perdana di Jogja-Netpac Asian Film Festival pada akhir November 2021 dan menggelar early screening di sejumlah kota dari Jakarta, Bandung, Semarang hingga Solo.
Advertisement
Baca Juga
Sissy Prescillia Ngaku Pusing Syuting Adegan Akhir Film Backstage, 3 Hari Tahan Emosi dan Perasaan
6 Fakta di Balik Layar Backstage: Adegan Akhir Syuting 3 Hari Hingga Lagu Andi Rianto Ditolak 20 Kali
Cerita Sissy Prescillia Direkrut Produser Robert Ronny untuk Backstage, Berawal dari Duet di Ruang Karaoke
Sebuah strategi jitu untuk membangun gegap gempita sebelum tayang untuk umum. Dibintangi adik beradik Sissy Prescillia dan Vanesha Prescilla, berikut review film Backstage.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Elsa dan Sandra
Elsa (Vanesha Prescilla) sejak lama ingin menjadi aktris. Berkali ikut audisi tapi gagal. Suatu saat, agensi Big Entertainment milik Dewo (Ferry Salim) membuka audisi. Elsa bikin demo lagu dalam format video, yang direkam kakaknya, Sandra (Sissy Prescillia).
Tertarik, Bayu (Verdi Solaiman) dari Big Entertainment dikawani Rudi (Roy Sungkono) dan Nabila (Aulia Sarah) mencari keberadaan Elsa. Setelah bertemu, Bayu melontar ide gila yakni Elsa diorbitkan sebagai penyanyi namun menggunakan suara Sandra.
Dengan catatan, keduanya harus menandatangani kontrak merahasiakan fakta ini dari muka publik. Ibunda Sandra dan Elsa, Andini (Karina Suwandi) ikut menyetujui. Karier Elsa meroket dan memantik kecemburuan artis Big Entertainment yang kariernya sedang redup, Michael (Achmad Megantara).
Ndilalah, Michael memergoki Sandra tengah melatih vokal di ruang rahasia. Mati-matian Sandra dan Elsa menutupi fakta ini. Lama-lama, Sandra menyadari beban memberat di hatinya.
Advertisement
Fenomena Industri Musik Dunia
Penyanyi menggunakan suara orang lain kasus langka tapi nyata. Berkaca pada industri musik dunia, kita mengenal tragedi Milli Vanili, duo asal Munich Jerman dengan anggota Fab Morvan dan Rob Pilatus.
Mereka mendunia lewat album All or Nothing plus sejumlah hit antara lain “Girl You Know It’s True.” Puncaknya, Milli Vanili meraih Grammy Award kategori Pendatang Baru Terbaik pada 1990. Tak lama setelahnya, musibah datang.
Para personel Milli Vanili tepergok sejumlah media memakai suara penyanyi lain yakni Charles Shaw, John Davis, dan Brad Howell. Selain panen cibiran, Recording Academy yang dituding kecolongan lantas menarik piala Grammy dari tangan mereka.
Serupa Tapi Tak Sama
Kasus serupa tapi tak sama pernah terjadi di Indonesia. Pada 1997, ada sinetron mingguan fenomenal yang tayang setiap Senin di mana soundtrack-nya dinyanyikan sang pemeran utama wanita. Soundtrack ini lumayan jadi hit di eranya.
Lalu, pemeran utama pria (sebut saja Bintang) merilis lagu dengan judul mirip titel sinetronnya. Ia memakai suara pria lain. Fakta ini bocor di kalangan wartawan dan Bintang membenarkan. Yang terjadi kemudian bisa ditebak, album tersebut menjadi yang pertama dan terakhir buat Bintang.
Ide cerita Backstage yang langka dikembangkan menjadi naskah dengan fondasi drama segitiga dengan Sandra, Elsa, dan Andini sebagai sudut-sudutnya. Di menit-menit awal, Backstage memberi latar tentang penokohan hingga kita tahu watak tiga perempuan dari dua generasi ini.
Advertisement
Guntur Menggenjot Alur
Dari rumah di gang sempit itu, konflik melebar dengan hadirnya sejumlah karakter pendukung dari Bayu, Michael, Rudi, dan Dewo yang muncul sekelabatan. Saat bergerak keluar rumah, tempo sedikit melambat.
Beruntung, Guntur segera menggenjot alur hingga Backstage kembali ke kecepatan semula dan bertahan hingga akhir cerita. Daya tarik Backstage terletak pada chemistry Sissy dan Vanesha.
Mereka berhasil menjadi adik beradik dalam karakter lain plus kualitas vokal di atas rata-rata dengan warna berbeda. Warna vokal Vanesha merdu namun terdengar tipis. Sissy terdengar lebih bulat dan tebal. Maklum, ia sudah punya jam terbang.
Sampai Mati Cinta Padamu
Dua tahun setelah membintangi Ada Apa Dengan Cinta?, Sissy Prescillia merekam lagu duet bareng Nugie, “Sampai Mati Cinta Padamu.” Lagu ini mengisi album Bahagia Nugie yang dirilis Aquarius Musikindo pada 2004. Bahkan, ia sempat tembus di sejumlah tangga lagu radio di Tanah Air.
Dari lagu ini, kita tahu Sissy Prescillia punya bakat terpendam. Makin kentara saat melantun “Kita” milik Sheila on 7 dalam film Milly & Mamet. Kualitas vokalnya makin benderang di Backstage.
“Melangkah” disusul intepretasi ulang dari pusaka lawas album 07 Des Sheila on 7 adalah bukti kejernihan vokal Sissy yang layak diapresiasi. Sissy dan Vanesha, tanpa debat, ujung tombak Backstage.
Advertisement
Desain Produksi, Efek Visual
Dan… bintang lain film ini Achmad Megantara yang dalam diam saja, memancarkan aura. Di tangan sang aktor, Michael Nara terasa believable, karismatik, dan membuat kami paham mengapa Elsa dengan mudah jatuh hati.
Akhir film Backstage barangkali membuka ruang diskusi dan pertanyaan. Ia bisa membuat kita terus ingat bagaimana kisah bermula, tokoh dibentuk, dan konflik digulir. Backstage kepingan cermin industri musik dan keluarga berbasis single parent.
Desain produksinya digarap detail termasuk efek visual pada momen konser. Belum lagi kehadiran sejumlah kameo yang tidak asal tempel. Semua muncul dengan visi yang jelas, memperkuat pilar cerita.
Backstage juga berhasil dalam memilih lagu tema yang membuat sejumlah adegan tampak lebih bold. Ibarat makanan, film ini hidangan akhir tahun berbahan baku langka, diolah dengan rasa manis yang tak sampai bikin gigi ngilu, dan meninggalkan kesan di mata dan hati.
Pemain: Sissy Prescillia, Vanesha Prescilla, Karina Suwandi, Achmad Megantara, Verdi Solaiman, Roy Sungkono, Ferry Salim, Aulia Sarah
Produser: Robert Ronny
Sutradara: Guntur Soeharjanto
Penulis: Vera Varidia, Monty Tiwa, Robert Ronny, Titien Wattimena
Produksi: Paragon Pictures, Ideosource Entertainment, Astro Shaw
Durasi: 1 jam, 55 menit