Liputan6.com, Jakarta Dwi Sasono diketahui sempat terjerat kasus narkoba pada pertengahan 2020 lalu karena kasus narkoba. Rupanya masalah tersebut benar-benar memberikan dampak besar bagi dirinya sendiri.
Suami dari Widi Mulia itu mengaku merasa begitu terpuruk dan hancur saat ia ditangkap kepolisian. Hal itu disampaikan saat ia berbincang dengan Daniel Mananta.
"Rasanya masih inget banget titik-titik itu yang bisa dibilang kalau bicara soal karier yang dibangun dari awal sampai pada titik di mana gue punya image sebuah keluarga yang sangat indah, saat momen itu semuanya tuh rasanya hancur dan runtuh," kata Dwi Sasono dilansir dari tayangan YouTube Daniel Mananta Network pada Selasa (8/2/2022).
Advertisement
Baca Juga
Â
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Di Pinggir Jurang
Hal yang sama juga dirasakan oleh sang istri dan juga anak-anak Dwi Sasono. Saat itu, ia mengibaratkan sedang berada di tepi sebuah jurang yang mana ia bisa saja mengakhiri hidupnya.
"Istriku pun juga aku bisa lihat di situ dia merasakan banget udah hancur banget, mungkin bisa dibilang gue merasakan di pinggir jurang yang sangat dalam. Tinggal aku lompat atau nggak. Sampai anak-anakku saat itu juga kaget, syok," sambung Dwi Sasono.
Advertisement
Merasa Gagal
Dwi Sasono merasa sangat gagal menjadi sosok seorang suami dan ayah. Bahkan, ia sudah pasrah apabila sang istri memutuskan untuk berpisah dengannya.
"Seminggu rasanya berat sekali buat aku. Dan gue sempat ada pikiran di dalam itu, 'apa gue bunuh diri aja ya', karena gue berpikir gue gagal. Gue udah siap kalau istri gue mau ceraikan gue pun gue udah mempersiapkan diri. Karena memang layak untuk ninggalin, dia berhak mendapatkan kebahagiaan dan gue gak bisa memberikan itu sama keluarga gue," beber Dwi Sasono.
Yang Menguatkan
Namun semua berubah saat hari di mana pihak kepolisian menggelar rilis penangkapannya di hadapan para wartawan. Terlebih lagi, ia mendapat kabar bahwa istri dan anak-anaknya sudah siap dan mendukung apapun yang akan terjadi terhadapnya.
"Apalagi saat mau preskon, rasanya kayak mau dihukum gantung. Tapi setelah begitu preskon, beban itu hilang, ringan. Yang tadinya aku memikirkan bagaimana pencitraanku, bagaimana image-ku," jelas Dwi Sasono.
"Karena yang menguatkan pada saat malam sebelum preskon itu pengacaraku bilang, 'mbak Widy sama anak-anak mereka sudah siap mas. Apapun yang nanti akan terjadi mereka sudah siap. Itu cukup menguatkan gue," tutup Dwi Sasono.
Advertisement
Info Kontak Bantuan
Simak juga informasi berikut ini:
KONTAK BANTUAN
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda Depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.