Kenali Ciri-Ciri Gejala Omicron, Termasuk Sakit Ringan

Covid-19 varian Omicron memang termasuk sakit ringan. Tapi tetap harus diwaspadai.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 10 Feb 2022, 13:27 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2022, 13:23 WIB
Gejala Gejala Omicron
Covid-19 varian Omicron memang termasuk sakit ringan. Tapi tetap harus diwaspadai.(Kredit: Miroslava Chrienova via Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus Covid-19 hingga kini belum juga usai. Apalagi dengan masuknya varian Omicron, tak sedikit masyarakat yang sudah terpapar.

Dijelaskan Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, melalui situs resmi kemenkes.go.id, belum lama ini bahwa tingkat penularan Omicron cukup cepat.

Untuk itu, kenali lebih dini ciri-ciri gejala Omicron walaupun termasuk sakit ringan.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gejala Flu

Menkes Budi Gunadi Sadikin update Omicron dari Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 3 Januari 2022. (Tangkapan Layar YouTube Perekonomian RI)
Menkes Budi Gunadi Sadikin update Omicron dari Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 3 Januari 2022. (Tangkapan Layar YouTube Perekonomian RI)

Budi Gunadi mengatakan bahwa Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan deman.

"Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan. Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit," ungkap Budi Gunadi.

 


Lebih Rendah

Untuk itu, untuk perawatan di rumah sakit lebih rendah ketimbang varian Delta. Begitu juga dengan tingkat keparahannya.

Sehingga pemerintah memiliki cara yang agak berbeda dalam menangani Omicron dibanding Delta.

 


Isolasi Mandiri

Gelombang Omicron ini pemerintah tak menyiapkan rumah sakit dengan banyak tempat tidur karena tingkat keparahannya rendah. Penderita Omicron dengan gejala ringan diarahkan untuk melakukan isolasi mandiri (isoman).

"Yang perlu dirawat hanya kalau dia perlu di-treatment oksigen," lanjut Budi Gunadi.


Tetap Waspada

Meski begitu, diingatkan bahwa masyarakat tetap harus waspada. Terpenting tetap memakai masker, hindari kerumunan karena penularan akan semakin tinggi.

Bila terpapar, tak usah panik. Disiplin isoman dan minum vitamin. Jika ada gejala ringan minum obat.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya