Reza Rahadian Beberkan Siasat Komite FFI Menangkal Koncoisme dalam Penjurian Piala Citra

Reza Rahadian buka suara soal siasat menangkal koncoisme agar penilaian FFI tahun ini objektif hingga mendapat pemenang yang pantas diganjar Piala Citra.

oleh Wayan Diananto diperbarui 31 Mar 2022, 12:40 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2022, 12:40 WIB
Reza Rahadian. (Foto: Instagram @officialpilarez)
Reza Rahadian. (Foto: Instagram @officialpilarez)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Komite Festival Film Indonesia, Reza Rahadian, mengabarkan penyelenggaraan FFI 2022 dengan tema “Perempuan: Citra, Karya, dan Karsa.” Selain itu, ia memperkenalkan Akademi Citra.

Akademi Citra sedianya beranggotakan sekitar 300-an pekerja seni yang meraih Piala Citra FFI (minimal sekali) pada tahun-tahun sebelumnya. Mereka akan diminta bergabung secara sukarela.

Para anggota Akademi Citra akan turut menilai dan menentukan para nomine hingga pemenang FFI setiap tahunnya. Aktor akan menilai di bidang akting. Sutradara menilai di bidang penyutradaraan, dan seterusnya.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Konsep Voting

Reza Rahadian dan Duta FFI 2022. (Foto: Dok. Komite FFI 2022)
Reza Rahadian dan Duta FFI 2022. (Foto: Dok. Komite FFI 2022)

Pertanyaan yang kemudian muncul, bagaimana memastikan agar sistem penilaian anggota Akademi Citra berlangsung objektif dan bebas kepentingan? Mengingat, penilai dan yang dinilai saling kenal atau bisa jadi bersahabat.

“Jadi sebenarnya transparansi FFI itu salah satu yang sangat kami jaga sebisa mungkin. Terlebih, bagaimana konsep voting yang sesuai dengan profesi masing-masing ini memang diserahkan penuh kepada anggota,” kata Reza Rahadian.

Mekanisme Yang Menarik

Piala Citra. (Foto: Dok. Poplicist)
Piala Citra. (Foto: Dok. Poplicist)

“Ada satu mekanisme yang menarik dalam penilaian nanti, adalah aturan bahwa film harus ditonton penuh terlebih dahulu baru tombol voting itu bisa ditekan atau menggunakan hak suara,” bintang film Habibie & Ainun menyambung.

Ini disampaikannya dalam wawancara virtual dengan Showbiz Liputan6.com, Rabu (30/3/2022). Penilaian hanya bisa dilakukan setelah menonton film secara utuh via platform Bioskop Online.

 

Tidak Ditonton Full

Duta FFI 2022. (Foto: Dok. Komite FFI 2022)
Duta FFI 2022. (Foto: Dok. Komite FFI 2022)

“Ketika filmnya tidak ditonton full, maka tombol itu tidak akan pernah menyala. Ini salah satu langkah yang kami ambil sehingga pertanggungjawaban ketika memilih itu kami serahkan ke masing-masing orang,” ulasnya.

Diharapkan sistem baru yang lebih ketat ini mendisiplinkan kinerja para penilai sehingga hasil akhirnya adalah para pemenang yang kredibel alias pantas meraih Piala Citra. 

Selalu Transparan

Reza Rahadian. (Foto: Instagram @naziracnoer)
Reza Rahadian. (Foto: Instagram @naziracnoer)

“Yang jelas FFI selalu transparan, selalu terbuka dengan berbagai macam hal yang terjadi di dalamnya baik itu lewat focus group discussion yang selalu kami lakukan sebelumnya,” pungkas Reza Rahadian.

Ia berharap FFI ke depan menemukan format ideal dalam menilai dan menentukan pemenang. Sebagai penghargaan tertua bagi insan film, FFI akan makin kredibel dan berkontribusi nyata bagi sinema Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya