Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu lalu, Arie Kriting mengumumkan di Instagram-nya bahwa ia tengah mencari seorang pelaku yang telah melakukan vandalisme di sebuah peninggalan sejarah di kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Dalam unggahannya, tampak dua buah meriam yang diketahui milik Keraton Buton di Baubau, telah dicoret-coret oleh pelaku tak bertanggung jawab.
Dari situ, Arie Kriting menggelar sayembara berhadiah Rp 5 juta rupiah bagi siapapun yang bisa menemukan pelaku. Sehari kemudian, Fildan DA yang juga berasal dari Baubau menambah hadiah menjadi Rp 7 juta.
Tak butuh waktu lama untuk menemukan pelaku. Hari ini, Kamis (16/6/2022), Arie Kriting mengumumkan bahwa ia telah berhasil menemukan pelaku vandalisme tersebut. Rupanya, pelaku masih di bawah umur.
Advertisement
"Pelaku sudah ditemukan. Pelakunya masih anak-anak di bawah umur, sehingga kami tidak akan memberikan detail dan identitas pelaku," tulis Arie Kriting.
Baca Juga
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Memperhatikan Peninggalan Budaya
Dari kejadian ini, Arie Kriting mengajak seluruh masyarakat untuk lebih memperhatikan peninggalan budaya dan sejarah di Indonesia.
"Menurut saya, mungkin melalui tangan anak-anak ini, kita diingatkan untuk lebih memperhatikan warisan budaya dan sejarah bangsa kita. Ini baru pertama kalinya terjadi dan semoga menjadi yang terakhir kalinya," sambungnya.
Advertisement
Serahkan ke Keluarga
Lebih lanjut Arie Kriting mengatakan bahwa ia akan menyerahkan pelaku kepada pihak keluarga.
"Proses selanjutnya kami serahkan kepada keluarga dan pihak yang terkait. kasih untuk perhatiannya. Kabarakatina Tana Wolio. 🙏🏽PS : Hadiah juga sudah diserahkan, untuk dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan," tutupnya.
Komunikasi
Dalam slide foto lainnya, tampak Arie Kriting dan juga Fildan sudah menjalin komunikasi dengan para pelaku yang diketahui berusia 8 tahun dan 9 tahun. Menutup unggahannya, ia kembali mengingatkan untuk saling menjaga warisan bangsa.
"Kami sudah berbicara langsung juga dengan para pelaku dan pihak keluarganya. Karena masih di bawah umur (berusia 8 & 9 tahun) kami tidak akan mengekspose pelaku. Selanjutnya proses pembinaan dan lainnya kami kembalikan kepada pihak keluarga," tulisnya.
"Terima kasih semuanya. Mari kita menjaga segala warisan bangsa kita. Terutama melalui edukasi kepada generasi penerus. Hormat," tutup Arie Kriting.
Advertisement