Web Series Piknik Pesona Hadirkan 10 Film Pendek dari 10 Sutradara

Piknik Pesona merupakan sebuah antologi 10 film pendek karya 10 sutradara muda berbakat.

oleh Aditia Saputra diperbarui 02 Sep 2022, 18:48 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2022, 10:20 WIB
Jumpa pers Piknik Pesona
Jumpa pers Piknik Pesona

Liputan6.com, Jakarta Original series berjudul Piknik Pesona bakal segera dirilis dalam waktu dekat. Proyek tersebut merupakan sebuah antologi 10 film pendek karya 10 sutradara muda berbakat yang menceritakan berbagai kisah dari seluruh Indonesia.

Keberagaman budaya Indonesia dari berbagai sudut pandang tentunya bakal disajikan dari 10 sutradara yang menyajikan 10 film pendek dengan sudut pandang masing-masing, yang nantinya tergabung dalam Piknik Pesona.

"Kita mau bicara soal Indonesia sih tapi dari sisi yang berbeda aja, banyak kota di Indonesia dengan ragam budaya dan ceritanya juga fiksi bukan dokumentari. Itu kan lokalitasnya kuat ya," ujar Lukman Sardi selaku Head of Creative Original Production Vision Pictures, di kawasan Kebon Sirih Jakarta Pusat, baru-baru ini.

"Kalau kita lihat piknik kan identik dengan jalan-jalan tapi gak cuman itu kita bisa mempelajari sesuatu," Lukman Sardi menambahkan.

 

Bangga

Jumpa pers Piknik Pesona
Jumpa pers Piknik Pesona

Clarissa Tanoesoedibjo selaku Managing Director Vision+ bangga bisa bekerjasama dengan Palari Films untuk proses penggarapannya.

"Merupakan suatu kehormatan bagi Vision+ untuk mengumumkan proyek terbaru kami, Piknik Pesona, yang bekerja sama dengan Palari Films dan sepuluh sutradara berbakat dari seluruh Indonesia," katanya.

Kesepuluh film pendek tersebut antara lain (s)Aya karya sutradara Aditya Ahmad, Bakmi Bangka Heri karya sutradara Winnie Benjamin, Evakuasi Mama Emola karya sutradara Anggun Priambodo, Gedang Renteng karya Gianni Fajri, Golden Age karya M. Reza Fahriyansyah, Jus Nanas Kue Lapis karya Ariani Darmawan, Marsiti dan Sapi Sapi karya Wisnu Surya Pratama, Pecel Kronikel karya Gugun Arief, Percakapan Kecil karya Tumpal Tampubolon, dan Uma de Raffa karya Abe.

"Film pendek adalah medium bagi para filmmaker untuk mengekspresikan visi artistik mereka  dengan lebih bebas, dan juga tempat untuk menemukan "suara" mereka. Oleh karena itu,  kami senang sekali Vision+ memberikan kepercayaan untuk bekerja sama membuat sepuluh  film pendek dengan sutradara-sutradara muda berbakat dari berbagai wilayah di Indonesia,"  ucap Muhammad Zaidy, Executive Producer dari Palari Films.

 

Festival

Kabar baiknya, film Evakuasi Mama Emola atau dalam judul internasional Evacuation of  Mama Emola karya Anggun Priambodo mendapatkan penghargaan Jury Prize for Best Short Film di Sundance Film Festival Asia 2022 yang merupakan penghargaan untuk kompetisi program Asia Short Film Competition. 

Dua film pendek di Piknik Pesona lainnya, (s)Aya dan Bakmi Bangka Heri atau A Trip to Bangka juga berkompetisi di program Asia Short Film Competition di Sundance Film Festival Asia 2022.

Turut hadir dalam jumpa pers adalah kesepuluh sutradara yang terlibat di Piknik Pesona. Mereka adalah sutradara yang berkiprah di ranah industri dan independen untuk produksi film pendek dan juga musik video. Beberapa di antaranya, Aditya Ahmad, M. Reza Fahriyansyah, dan Tumpal Tampubolon adalah sutradara film pendek yang telah lalu lalang di festival film internasional untuk film pendek mereka. Aditya Ahmad, sutradara film pendek Kado yang mendapat penghargaan Film Terbaik di Venice Film Festival 2018. Dancing Colors, salah satu  film pendek terbaru M. Reza Fahriyansyah, berkompetisi di 75th Locarno Film Festival 2022. 

Tumpal Tampubolon, sutradara film pendek Laut Memanggilku yang mendapat penghargaan  Sonje Award, penghargaan film pendek terbaik di Busan International Film Festival 2021.

 

 

Sutradara

Selain itu ada Ariani Darmawan dan Wisnu Surya Pratama yang memulai karier di film pendek dari awal tahun 2000an. Salah satu karya Ariani Darmawan, Sugiharti Halim, pernah ditayangkan di Clermont-Rotterdam International Film Festival, Perancis pada tahun 2008.  Film pendeknya di Piknik Pesona adalah karya terbarunya setelah sebelas tahun berlalu dari  film pendek terakhirnya, Stek & Salat. Wisnu Surya Pratama adalah sutradara film pendek 3LLA yang pernah ditayangkan di Vancouver International Film Festival 2011 dan International Film Festival Rotterdam 2011.

Beberapa sutradara lainnya adalah Anggun Priambodo dan Gianni Fajri, dua nama yang tidak  asing di skena musik populer dan independen di Indonesia. Mereka adalah sutradara untuk beberapa video musik. Anggun Priambodo mendapatkan penghargaan sutradara terbaik untuk video musik lagu Train Song, sebuah lagu dari band indie rock Lain. Gianni Fajri baru baru ini mendapat penghargaan Video Klip Musik Terpilih Piala Maya 2022 untuk lagu Il Songo dari Isyana Sarasvati. 

Tiga sutradara lainnya adalah nama-nama “segar” di dunia film pendek Indonesia, mereka  adalah Abe, Gugun Arief, dan Winnie Benjamin. Manuel Alberto Maia atau Abe, sutradara film pendek Siko, mendapat penghargaan Film Pendek Terbaik dari Festival Film Indonesia 2018. Gugun Arief, sutradara film pendek Anxietus Domicupus yang mendapatkan penghargaan Film Cerita Pendek Terpilih Piala Maya 2020. Terakhir, Winnie Benjamin, sutradara film pendek Suburbia yang pernah ditayangkan di Jogja-NETPAC Asian Film Festival ke-14 tahun 2019.

Nantinya, seluruh film pendek dalam Piknik Pesona dapat disaksikan secara eksklusif di Vision+ dalam bentuk original series. Tanggal penayangan dari Piknik Pesona akan diinformasikan lebih lanjut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya