Liputan6.com, Jakarta Platform digital yang berfokus pada bidang isu politik resmi diluncurkan pada Rabu, (14/12/2022), di Mbloc Space, dimulai pukul 16.00 WIB dengan tagline khasnya #BikinPolitikJadiAsik.
Komisi.co hadir sebagai media baru yang secara khusus dibangun dengan konsep untuk generasi muda di Indonesia. Dimana menjadi portal berita baru yang berisi persoalan politik. Kemudian, dibungkus secara asik dan menarik agar kaum muda-mudi bisa lebih bebas mengeluarkan pendapatnya.
Advertisement
Selain itu, Komisi.co memiliki tujuan mendorong anak-anak muda bersikap tangguh dan berani membahas politik.
Lalu, menghilangkan rasa takut dan keraguan yang selama ini menyerang Gen Z.
Diskusi
Pada momen itu, Komisi.co berkolaborasi bersama CNN Indonesia menghadirkan diskusi politik komedi bertema “Capres Pilihan Anak Muda”.
Turut dihadirkan sejumlah narasumber, yaitu Ahmad Sahroni (Nasdem), Masinton Pasaribu (PDIP), Maman Abdurahman (Golkar), Adriano Qalbi (Komika), Rian Fahardhi (Presiden Gen Z).
Tak hanya itu, ada juga penampilan komedi oleh Muhammad Ronaldo (Ketua Penyambung Suara Rakyat Komisi.co) dan Duto Triadjie (Ketua Dewan Penasehat Komisi.co) yang mengulas Rancangan Kitab Undang-Undang Pidana (RKUHP) terkait hal privat yakni Check In.
"Tapi memang ada masalah apa undang- undang check ini itu?," kata Duto Triadjie kepada Muhammad Ronaldo, dikutip dari akun Instagram @komisi.co, baru-baru ini.
Lalu, Ronaldo pun memaparkan hal tersebut bahwa ada peraturan mengenai tindak pidana yang bisa dikenakan hukuman penjara.
"Gini undang-undang check in itu isinya kalau melakukan kumpul kebo katanya kena pidana 6 bulan, tapi melakukan seks di luar nikah kena pidana 1 tahun,” ujar Ronaldo,
Advertisement
Kelucuan
Di sisi lain, menanggapi pembahasan itu justru memberikan kelucuan yang membuat tawa pun pecah.
"Cuma mau ngasih tau yang namanya kumpul kebo anak-anak muda melakukannya. Tujuan utamanya adalah seks di luar nikah, kalau mereka kumpul kebo cuma ngobrol namanya makrab,” tutur Ronaldo.
Melalui peluncuran Komisi.co, memberikan kesan dan pesan tersendiri dari para petinggi yang ikut terlibat dengan berdirinya Komisi.co.
Founder Komisi.co, Gianluigi Christoikov mengungkapkan komisi.co menjadi jalur alternatif dalam mengeluarkan pendapat yang lebih bervariasi.
"RKUHP membuat komisi yakin dengan kehadirannya. Saatnya mengkritik dengan lebih kreatif,” ujar Gianluigi Christoikov, dalam acara peluncuran Komisi.co, beberapa waktu lalu.
Konten
Hal ini ditambahkan oleh Dhirham Andira selaku Ketua Dewan Pembina Komisi.co bahwa Komisi.co memberikan konten dengan genre komedi politik.
“Bersama Komisi, Milenial dan Gen Z sudah tidak perlu lagi bingung untuk memilih mana media politik yang ringan dan asik untuk menjadi pilihan, karena No Komisi No Party,” kata dia.
Sekretaris Jenderal Komisi.co, Gladys Dewantari menambahkan, Komisi.Co hadir untuk memberikan wadah dan tempat yang adil bagi semua suara tanpa membeda-bedakan.
Ungkapan itu didukung oleh Fikri Budiman selaku Bendahara Umum Komisi.Co.
"Terlalu banyak hal yang membuat masyarakat terdiam. Bersama Komisi, kita berikan pendapat dengan cara yang berbeda dan tentunya lebih asik,” pungkas Fikri.
Advertisement