Liputan6.com, Jakarta - Berita mengejutkan datang dari dunia sains. Setelah lebih dari 10.000 tahun punah, serigala Dire (Aenocyon dirus), spesies serigala purba yang terkenal lewat serial televisi Game of Thrones, berhasil dihidupkan kembali.
Dikutip dari The Independent, Selasa (8/4/2025), upaya menghidupkan kembali dire wolf ini dilakukan oleh perusahaan bioteknologi Colossal Biosciences yang berbasis di Texas, Amerika Serikat.
Baca Juga
Mereka mengumumkan kelahiran tiga anak serigala Dire: dua jantan berusia enam bulan bernama Romulus dan Remus, serta satu betina berusia tiga bulan bernama Khaleesi.
Advertisement
Proses menghidupkan kembali serigala Dire ini melibatkan teknologi kloning dan penyuntingan gen. Para peneliti Colossal menggunakan sampel DNA purba dari gigi serigala Dire berusia 13.000 tahun dan tengkorak berusia 72.000 tahun.
DNA tersebut kemudian digunakan untuk memodifikasi sel darah dari serigala abu-abu, kerabat terdekat serigala Dire yang masih hidup.
Material genetik hasil modifikasi tersebut, kemudian ditransfer ke sel telur anjing domestik. Lalu, embrio ditanamkan ke induk pengganti untuk proses kehamilan dan kelahiran.
CEO Colossal Ben Lamm, menyebut pencapaian ini sebagai tonggak sejarah yang sangat besar. Ia menyatakan, upaya ini dilakukan dengan mengambil DNA dari gigi berusia 13.000 tahun dan tengkorak berusia 72.000 tahun.
Serigala Dire, yang kini dikenal sebagai hewan punah, dulunya tersebar luas di Amerika Utara dan Selatan, bahkan mungkin Asia Timur, memiliki karakteristik fisik yang unik.
Informasi Soal Serigala Dire
Serigala dire berukuran hampir sama dengan serigala abu-abu modern terbesar, tetapi dengan tubuh yang lebih kekar dan berat, rata-rata 60 hingga 68 kilogram.
Meskipun panjang tubuhnya mirip, serigala Dire memiliki kaki yang lebih pendek dan kepala yang lebih besar, sehingga mungkin bukan pelari yang gesit.
Gigi dan rahangnya yang kuat menunjukkan kemampuan untuk meremukkan tulang, mengindikasikan mereka memangsa hewan-hewan besar seperti bison, kuda, mastodon, dan unta.
Analisis DNA tahun 2021 menunjukkan serigala Dire merupakan garis keturunan yang sangat berbeda dari kanin mirip serigala yang masih ada.
Oleh karena itu, klasifikasi genus Aenocyon (yang berarti 'serigala mengerikan' dalam bahasa Yunani Kuno) kini lebih diterima.
Kepunahannya sekitar 10.000 tahun lalu diduga disebabkan oleh kombinasi faktor seperti perubahan iklim, kepunahan mangsa, persaingan dengan predator lain, atau bahkan perburuan oleh manusia.
Sebagian besar fosil serigala Dire ditemukan di Rancho La Brea Tar Pits di Los Angeles, California. Meskipun ada laporan fosil dari timur laut Cina, keabsahannya masih diperdebatkan.
Advertisement
Proses De-extinction Serigala Dire
Proses de-extinction yang dilakukan Colossal melibatkan penyuntingan gen di 20 lokasi berbeda pada sel darah serigala abu-abu.
Dr. Beth Shapiro, kepala ilmuwan Colossal, menjelaskan pendekatan baru ini meningkatkan rekonstruksi paleogenom dan memungkinkan peneliti untuk memilih varian genetik spesifik serigala Dire untuk penyuntingan gen.
Ketiga anak serigala Dire hasil kloning akan dipelihara di cagar alam yang diawasi ketat dan bersertifikat American Humane Society serta terdaftar di Departemen Pertanian AS.
Colossal juga mengumumkan keberhasilan kloning empat serigala merah, bertujuan untuk meningkatkan keragaman genetik populasi serigala merah yang terancam punah.
Dalam kisah populer, serigala dire juga sempat muncul dalam kisah Game of Thrones.
Menurut penulis George R.R. Martin, banyak orang menganggap serigala dire sebagai makhluk mitos. Namun, hewan itu sebenarnya memiliki sejarah panjang dalam ekosistem Amerika.
