Indra Bekti Dikenal Workaholic, Manajer Nyatakan Akan Lebih Tegas Mengingatkan untuk Membatasi Pekerjaannya dan Beristirahat

Liputan6.com, Jakarta Indra Bekti diketahui saat ini masih berada di rumah sakit Abdi Waluyo. Indra Bekti tengah mendapatkan perawatan intensif setelah pada Rabu (28/12/2022), ia mengalami pecah pembuluh darah di kepalanya hingga menyebabkan pendarahan otak.

Indra Bekti sebelumnya diketahui memiliki tekanan darah yang cukup tinggi. Diduga, Indra Bekti kelelahan karena padatnya jadwal pekerjaannya.

Ditambah lagi, Indra Bekti juga jarang berolahraga. Hal itu yang kemudian diduga menjadi faktor Indra Bekti mengalami pecah pembuluh darah.

"Kalau saya pribadi sebagai adiknya, setahun terakhir ini sih (ada hipertensi), pola hidup mas Indra sendiri karena sibuknya lumayan ya, olahraganya memang agak kurang. Kalau makanan alhamdulillah terjaga," kata Cipta, adik Indra Bekti di RS Abdi Waluyo pada Rabu (28/12/2022) malam.

"Cuman memang istirahatnya yang sangat kurang, karena pekerjaannya jadwalnya cukup padat," sambungnya.

Hal senada juga disampaikan manajer Indra Bekti, Roy, dalam kesempatan yang sama.

"Nggak, kalau dibilang terlalu over nggak, kita normal-normal selayaknya artis lain, cuman memang momentum istirahatnya kurang, harusnya istirahat tapi dia mungkin meeting, ketemu teman, itu yang harus kita jaga," kata Roy.

Ditambah lagi, Roy menyebut bahwa Indra Bekti memang selalu totalitas dalam pekerjaan. Sampai-sampai tak jarang Indra Bekti mengesampingkan waktu istirahtnya.

"Teman-teman tau ya Indra Bekti memang modelnya itu workaholic, dia punya tanggung jawab tinggi soal pekerjaan, dia nggak memikirkan nominalnya berapa, memang dedikasinya tinggi untuk kerja, nyenengin teman-teman, klien, bela-belain tapi kadang dia suka lupa dengan dirinya sendiri, tenaganya," ujar Roy lagi.

Kejadian ini membuat Roy mengambil tindakan lebih tegas ke depannya. Ia juga menyebut bahwa dirinya siap untuk lebih selektif dalam mengambil pekerjaan.

"Next-nya mungkin saya akan lebih saklek ya, waktu istirahat harus istirahat, waktunya pulang harus pulang. Pasti, sudah pasti memilih dan membatasi kerja, apalagi dengan situasi seperti ini itu jadi acuan saya untuk menegur Bekti lagi, jangan sampai kayak kemarin lagi, namun selalu (mikirnya) dirinya mampu, kuat, dan lain-lain, pasti akan saya pilih-pilih lah," tutupnya.