Liputan6.com, Jakarta Di jagat maya, nama Rizalduh terbilang kondang. Memperkenalkan diri sebagai content creator, akun Instagram pribadinya diikuti lebih dari 475 ribu orang dan kanal YouTube Rizalduh mengumpulkan 44 ribuan pelanggan.
Baru-baru ini, Rizalduh menjadi salah satu narasumber webinar “Positif, Kreatif, dan Aman di Internet” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi.
Baca Juga
Dalam webinar yang digelar Kamis (16/3/2023), Rizalduh mempresentasikan materi bertema “Budaya Digital.” Ia mengingatkan bahwa budaya digital membentuk cara berinteraksi, berperilaku, berpikir, dan berkomunikasi masyarakat.
Advertisement
“Media digital menghadapi tantangan terkait kaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya nilai sopan santun, dan hilangnya budaya Indonesia,” ujar Rizalduh lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Jumat (17/3/2023).
Dunia Digital
Fenomena ini menjadi pengingat bahwa ajakan bijak bermedsos bukan omong kosong dan masih relevan hingga kini. Sopan santun dan empati saat bermedsos mutlak dibutuhkan untuk kenyamanan bersama.
“Dunia digital adalah dunia kita yang sekarang. Mari mengisi dan menjadikannya sebagai ruang ekspresi berbudaya, tempat belajar dan berinteraksi, tempat anak-anak kita bertumbuh kembang, sekaligus tempat kita sebagai bangsa,” ia menyambung.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Password Aman dan Kuat
Webinar ini menjangkau sektor pendidikan Jawa Barat serta melibatkan siswa dan siswi Madrasah di Kota Bogor dengan materi berpijak pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Dosen Magister Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta, Dr Aminah Swarnawati, M.Si., menyorot pentingnya melindungi data pribadi saat berada di ekosistem digital. “Termasuk medsos dan aplikasi perpesanan punya password yang aman serta kuat,” kata Aminah.
Bagaimana Mau Dihargai?
Narasumber lain, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Bogor, Drs. I’ie Naseri, MM, mengulas etika digital yakni tak boleh menyinggung, merundung, memfitnah orang lain yang sebenarnya tidak mengganggu kita atau bahkan tak kita kenal dengan saksama.
“Bagaimana mau dihargai jika kita sendiri tidak menghargai orang lain? Karena bisa saja kita melontar kata-kata yang menurut kita biasa saja, tapi bagi orang lain itu menyakitkan. Etika dan empati dalam bermedsos sangat dibutuhkan,” pungkas Naseri.
Advertisement