Kreator Konten Bella Clarissa dan Tommy Teja Mengulas Integrasi Teknologi dalam Desain Fashion

Dalam ajang BerandAI Fashion, dua figur ternama, Bella Clarissa, pendiri Goomah, dan Tommy Teja dari Zalmon Fabric, membagikan wawasan mereka mengenai integrasi AI dalam desain fashion.

oleh Ruly Riantrisnanto Diperbarui 02 Mar 2025, 01:54 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2025, 05:00 WIB
Bella Clarissa dan Tommy Teja
Kreator Konten Bella Clarissa dan Tommy Teja di acara pameran BerandAI Fashion. (IST)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran kecerdasan buatan (AI) dalam industri fashion semakin menarik perhatian, terutama di kalangan kreator konten dan pelaku industri yang ingin memanfaatkan teknologi untuk mempercepat inovasi.

Dalam ajang BerandAI Fashion, dua figur ternama, Bella Clarissa, pendiri Goomah, dan Tommy Teja dari Zalmon Fabric, membagikan wawasan mereka mengenai integrasi AI dalam desain fashion.

Sebagai seorang content creator atau kreator konten yang juga bergerak di industri fashion, Bella Clarissa menyoroti bagaimana AI dapat menjadi alat kolaboratif bagi para desainer, bukan sekadar teknologi otomatisasi.

Menurutnya, kecerdasan buatan dapat membantu dalam eksplorasi desain, prediksi tren, hingga personalisasi pengalaman belanja. Senada dengan Bella, Tommy Teja menambahkan bahwa pemanfaatan AI di sektor tekstil dan produksi dapat meningkatkan efisiensi rantai pasokan serta mengurangi limbah industri.

Kedua figur ini menjadi pembicara dalam panel diskusi bertema "Fashion Forward: AI and Innovation Driving the Future of Fashion", yang menjadi salah satu sorotan utama dalam acara tersebut.

Dalam sesi ini, para ahli dari berbagai bidang berbagi wawasan mengenai peran AI dalam menciptakan peluang baru serta mengoptimalkan bisnis fashion di era digital.

 

BerandAI Fashion: Menghubungkan Teknologi dan Kreativitas

Pameran
Pameran bertajuk BerandAI Fashion. (IST)... Selengkapnya

BerandAI Fashion merupakan sebuah pameran inovatif yang mengangkat peran AI dalam dunia mode. Diselenggarakan oleh IYKRA, acara ini mempertemukan kreativitas dan teknologi melalui berbagai produk berbasis AI yang dikembangkan oleh para peserta AI Engineering Fellowship by IYKRA.

Mengusung tema "BerandAI Fashion: AI sebagai Rekan Imajiner", pameran ini menyoroti bagaimana manusia dan kecerdasan buatan dapat berkolaborasi untuk menciptakan solusi fashion yang lebih cerdas dan efisien.

Fajar Jaman, CEO IYKRA, menegaskan bahwa AI bukan hanya alat bantu, melainkan mitra imajiner yang dapat memperkaya proses kreatif.

"Kami percaya bahwa dengan memanfaatkan AI, desainer dapat menciptakan karya yang lebih relevan dan inovatif, sekaligus memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik," ujarnya.

 

Berbagai Solusi Inovatif

Sementara itu, Nabil Badjri, CBO IYKRA, menambahkan bahwa acara ini menampilkan berbagai solusi inovatif, seperti Personalised Shopping Copilot, Supplier Performance Tracker, Fashion Trend and Sentiment Analyzer, serta Inventory Optimization Hub.

Setiap inovasi ini dirancang untuk menjawab tantangan nyata di industri fashion, mulai dari efisiensi rantai pasokan hingga analisis tren pasar.

 

Dampak BerandAI Fashion dan Masa Depan AI dalam Fashion

Pameran ini sukses menarik perhatian berbagai kalangan, mulai dari pelaku industri fashion, penggiat teknologi, hingga masyarakat umum yang ingin memahami peran AI dalam mode. Banyak pengunjung terinspirasi oleh solusi yang dipamerkan dan diskusi yang berlangsung selama acara.

Dengan keberhasilan BerandAI Fashion, IYKRA berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan ekosistem data dan teknologi di Indonesia.

Melalui inisiatif seperti ini, mereka berharap dapat memberdayakan talenta lokal dan memastikan daya saing industri fashion Indonesia di tingkat global.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya