Yety Kurniati Ibunda Aditya Hasibuan Menangis Memohon Kepada Keluarga Ken Admiral agar Kasus Penganiayaan Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Ibunda Aditya Hasibuan, Yety Kurniati, memohon kepada keluarga Ken Admiral, untuk bisa berdamai secara kekeluargaan.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 27 Apr 2023, 18:40 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2023, 18:40 WIB
Ibunda Aditya Hasibuan - Ibunda Ken Admiral (Foto: YouTube)
Ibunda Aditya Hasibuan, Yety Kurniati, memohon kepada keluarga Ken Admiral, untuk bisa berdamai secara kekeluargaan. (Foto: YouTube)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan Aditya Hasibuan telah dinaikan statusnya menjadi tersangka oleh Polda Sumatera Utara (Sumut). Kini, Aditya Hasibuan telah memakai pakaian oranye setelah korban penganiayaan Ken Admiral melaporkannya.

Tak hanya sang anak yang kini berada di tahanan, tapi juga sang ayah AKBP Achiruddin Hasibuan juga dinyatakan terbukti melakukan pembiaran tindakan pidana.

"Terjadi pembiaraan pidana oleh anaknya yang bernama AH dan korban adalah Ken Admiral," ujar Dudung saat konferensi pers, Selasa (25/4/2023) malam, dilansir kanal Citizen Liputan6.com.

Melihat putranya mengenakan pakaian oranye, ibunda Aditya Hasibuan, Yety Kurniati, pun bereaksi. Dilansir kanal YouTube TvOneNews, Rabu (26/4/2023), meminta maaf kepada ibunda Ken Admiral, Elvi.

"Saya sih bermohon kepada keluarga Ken, intinya kan Ken sama Aditya berkawan, perselisihan memang pasti ada perkawanan tinggal bagaimana kita menyikapinya sebagai orangtua. Harapan saya sih mari bu buka pintu hati ibu, saya bermohon sekiranya permasalahan ini kita kekeluargaan itu mungkin yang lebih baik," ungkap Yety.

 

Tidak Bisa Bekerja Mendengar Aditya Hasibuan Kenakan Baju Oranye

Yety Kurniati, ibunda Aditya Hasibuan (Foto: YouTube)
Yety Kurniati, ibunda Aditya Hasibuan (Foto: YouTube)

Ibunda Aditya Hasibuan, berjanji akan menemui keluarga Ken Admiral bila memang itu bisa membuat putranya keluar dari tahanan.

"Kalau memang saya harus pergi menjumpai ibu saya bermohon kepada ibu. Saya tidak tahu lagi mau berbuat apa ada di Jakarta ini bu. Saya enggak bisa ngomong lagi bu. Pada dasarnya orangtua tidak ada yang berkeinginan seperti ini. Sampai tadi malam saya, sampai sekarang bekerja pun tidak dengar anak saya sudah memakai baju warna kuning," bebernya sambil menangis.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Ibunda Ken Admiral Sudah Berikan Maaf kepada Aditya Hasibuan

Orang Tua Korban Penganiayaan
Orang tua Ken Admiral, Elvi, saat diundang ke Polda Sumut

Menanggapi pernyataan ibunda Aditya Hasibuan, Elvi pun menyatakan bahwa dirinya telah memaafkan perbuatan Aditya Hasibuan. Namun perempuan itu tak bisa melupakan perbuatan Aditya kepada Ken Admiral, anaknya.

"Kalau ibu bilang untuk berdamai rasanya kan bu tak bisa terlupakan bu macam mana Aditya hantuk-hantukan kepala nak saya ke lantai bu. Macam mana dia pijak-pijakkan kepala anak saya, macam mana Aditya tendang-tendang kepala anak saya bu. Aditya bilang 'Kumatikan kau'. Untung aja bu senjata laras panjang itu enggak keluar. Jadi saya pribadi bisa merasakan sedihnya hati ibu, susahnya hati ibu, saya kan juga sama-sama orangtua bu tapi saya mohon 10 jari bu biarlah hukum ini berjalan normal. Supaya sedikit pembelajaran untuk Adit ke depan tidak boleh kita arogan seperti itu. Mohon sekali bu, biarkan proses berlanjut bu," timpal Elvi yang ikut menangis.

 

Aditya Harusnya yang Meminta Maaf Atas Kasus Ini

Reza Indragiri Amriel (Foto: YouTube)
Reza Indragiri Amriel (Foto: YouTube)

Kesedihan yang diungkapkan kedua wanita dari pihak Aditya Hasibuan dan Ken Admiral membuat haru. Namun ditegaskan oleh Reza Indragiri Amriel, Psikolog Forensik/Anggota Pusat Kajian Asesmen Pemasyarakatan bahwa kasus ini berbeda dengan kasus Mario Dandy yang melakukan penganiayaan luar biasa terhadap David, di mana salah satu pihak masih anak-anak.

"Wajar kalau kemudian orangtua angkat suara mewakili atas nama anaknya. Tetapi dalam kasus ini pemahaman saya, antara Aditya dan Ken sama-sama sudah berusia dewasa. Alhasil, semestinya Aditya sebagai individu dewasa yang justru harus lebih artikulatif menyampaikan keinginannya dia untuk damai dan seterusnya. Apakah diterima atau tidak, itu lain persoalan, tetapi sekali lagi tidak cukup orangtua yang hadir dalam kasus ini. Kenapa? Sekali lagi karena Aditya dan Ken sudah dewasa. Karena sudah dewasa pertanggungjawaban pidana tidak bisa dialihkan. Keharusan untuk bersuara, keinginan untuk berdamai, restorative justice atau apapun sebutannya idealnya keluar dari mulut Aditya," paparnya.

Infografis Pemicu Tiket Pesawat Mahal & Taktik Turunkan Harga
Infografis Pemicu Tiket Pesawat Mahal & Taktik Turunkan Harga (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya