Liputan6.com, Jakarta - Peringatan Hari Wayang Nasional Ke-V dan Living ICH Forum Ke-III Tahun 2023 ditandai dengan berbagai atraksi pergelaran wayang dari berbagai negara.
Akan tampil atraksi pergelaran Wayang Myanmar, Wayang Singapore, Wayang Malaysia, Wayang Thailand, Wayang Vietnam, dan pergelaran Wayang Cambodia, baik off-line maupun on-line.
Baca Juga
Hal ini menurut Nurrachman Oerip, SH Ketua Bidang Hubungan Internasional, sekaligus Ketua Panitia Livung ICH Forum 2023, sejalan dengan harapan agar Indonesia dapat menjadi rumah wayang dunia.
Advertisement
“Kami terus mengerahkan seluruh potensi. Memanfaatkan segala daya upaya, kekuatan seni dan budaya Indonesia, khususnya wayang Indonesia bagi terbangunnya fondasi kokoh arsitektur Indonesia sebagai ‘Rumah Wayang Dunia,” kata Nurrachman di Gedung Pewayangan Kautaman Jakarta Timur, Senin (6/11/2023).
Digelar 3 Hari
Peringatan Hari Wayang Nasional Ke-V dan Living ICH Forum Ke-III Tahun 2023 berlangsung selama tiga hari; Selasa s/d Kamis, 7 sampai 9 November 2023.
Acara akan dihadiri para seniman, budayawan, penggiat wayang, tokoh masyarakat, pejabat, birokrat, wakil rakyat, dan masyarakat.
Ditandai dengan berbagai kegiatan, antara lain; seminar, talkshow, pergelaran wayang dan berbagai seni pertunjukan lainnya, serta pameran dan bazar.
Advertisement
Diskusi, Atraksi dan Ekskursi.
“Kegiatan dibagi dalam tiga komponen, yaitu; diskusi, atraksi dan ekskursi. Melibatkan peserta dari mancanegara baik secara daring maupun luring. Seminar dan diskusi juga diikuti oleh civitas akademika, dan sejumlah perguruan tinggi se-Jabodetabek,” terang Nurrachman.
“Ada juga atraksi spektakuler untuk pertama kalinya di Indonesia, yaitu; melukis tercepat, terpanjang (15 meter) dalam waktu 12 jam. Merepresentasikan lakon Banjaran BIMA yang akan digelar Rabu 8 November 2023,” tandas Nurrachman.
Jembatan Pembangunan Kemanusiaan
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Senawangi), Marsekal Madya TNI (Purn) FH. Bambang Sulistyo, S.Sos, mengatakan nilai-nilai yang terkandung pada budaya wayang dapat menjadi jembatan bagi pembangunan kemanusiaan.
“Budaya wayang memiliki relevansi terhadap nilai kemanusiaan yang strategis untuk digunakan dalam pembelajaran sejarah berbasis nilai. Sehingga masyarakat memiliki pijakan ideal dalam merespon berbagai perubahan budaya dunia yang semakin masif,” ujar FH. Bambang Sulistyo.
Advertisement