Liputan6.com, Jakarta Nicola Coughlan salah satu selebritas internasional yang sangat vokal soal dukungannya untuk Palestina. Ia bahkan cawe-cawe membuat penggalangan dana untuk pengungsi di Gaza.
Untuk upayanya ini, bintang serial kondang Bridgerton menggandeng yayasan amal Palestine Children’s Relief Fund atau PCRF. Ia juga menyelipkan tautan penggalangan dana di profil akun Instagram-nya.
Saat artikel ini ditulis pada Jumat (31/5/2024), jumlah yang dikumpulkan terbilang fantastis. Angkanya dalam rupiah adalah Rp26,9 miliar dari target Rp28,9 miliar. Ada 104 ribu orang yang ikut menyumbang dalam penggalangan dana ini. Beberapa pesohor yang ikut serta antara lain Sabrina Carpenter, Bebe Rexha, dan penyanyi asal Indonesia, Niki Zefanya.
Advertisement
Angkanya masih bisa bertambah, karena ada waktu 22 hari yang tersisa untuk penggalangan dana ini.
“PCRF meneruskan upaya kami untuk merespons krisis kemanusiaan di Gaza dan sekitarnya, berkaitan dengan operasi militer yang terus berlanjut, membuat ribuan orang meninggal dunia dan lainnya tak memiliki rumah, terpaksa mengungsi, kelaparan, tanpa perawatan medis,” begitu pernyataan PCRF.
Ditambahkan, “PCRF menyediakan perawatan medis gratis kepada anak-anak di Timur Tengah yang tak bisa mengakses perawatan yang mereka butuhkan, apa pun kebangsaan dan agama mereka."
Pin Dukung Gencatan Senjata
Nicola Coughlan menyambut antusias pencapaian penggalangan dana ini. Ia menulis di Instagram Stories, ”(Terima kasih) banyak kepada orang-orang yang mengikutiku dan membagi penggalangan dana ini. Kumohon teruslah membagikannya, dan terima kasih atas kebaikan Anda).”
Selain penggalangan dana ini, Nicola beberapa kali terlihat mengenakan pin dukungan gencatan senjata di Palestina saat promosi Bridgerton Season 3.
Advertisement
Semangat Nicola
“(Mendukung gencatan senjata di Palestina) bagiku sangat penting, karena aku merasa memiliki privilese. Aku melakukan pekerjaan impianku dan bisa bepergian keliling dunia. Aku sangat sadar mengenai apa yang terjadi di Rafah saat ini,” tuturnya, dilansir dari wawancara dengan USA Today.
Nicola Coughlan menambahkan bahwa ayahnya salah seorang staf PBB. Keluarganya pernah tinggal di Yerusalem. “Karena itu, aku memiliki semangat yang sangat besar soal ini,” Nicola Coughlan menyambung.
All Eyes on Rafah
Sementara itu, belakangan ini media sosial diramaikan dengan seruan All Eyes on Rafah, yang dipicu serangan brutal Israel di Rafah. Dilansir dari kanal Global Liputan6.com, dalam serangan ke kamp pengungsi di Tel al-Sultan ini otoritas kesehatan Jalur Gaza mengatakan 45 orang tewas.
Sebanyak 249 orang lainnya terluka, beberapa di antaranya luka parah, termasuk luka bakar parah dan patah anggota tubuh.
Advertisement