Liputan6.com, Jakarta Kreator konten sekaligus aktris Frislly Herlind mengucap syukur kala ditawari naskah film Harta Tahta Boru Ni Raja. Baginya, ini kesempatan emas untuk membuktikan rentang akting di genre lain.
Maklum, Frislly Herlind selama ini identik dengan genre horor seperti film Rumah Malaikat, Mereka Yang Tak Terlihat, The Sacred Riana: Beginning, hingga Kutukan Sembilan Setan.
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Rabu (10/7/2024), ia menyebut tampil dalam Harta Tahta Boru Ni Raja karya sutradara Agustinus Sitorus memberi kebahagiaan tersendiri.
Advertisement
“Makanya aku banget, alhamdulillah bisa main di genre yang bukan horor. Baru kali ini aku main film ditanya, ‘Mau makan apa?’ Bukan ‘Di sini ada hantu apa?’” Frislly Herlind berbagi cerita.
Tak Bisa Berbahasa Batak
“Aku senang di sini karena semuanya terbuka. Meski aku enggak bisa bahasa Batak tapi banyak yang membantu. Karakter aku sih memang harus banyak jaim-nya,” ia menyambung.
Harta Tahta Boru Ni Raja mengisahkan Jerry Panjaitan, mahasiswa yang menyebut diri Jerry Tan (Mark Natama) karena minder mengakui keturunan Batak. Judul skripsinya berkali ditolak dosen.
Advertisement
Tentang Harta Tahta Boru Ni Raja
Tiga sahabat Jerry, yakni Elin (Frislly Herlind), Aliya (Fahira Almira) dan Hendro (Fadlan Holao) lulus duluan. Seorang sahabat mengusulkan agar Jerry bikin skripsi soal Pahlawan Nasional yang tak lain leluhurnya sendiri, Jenderal D.I Panjaitan. Ternyata judul ini di-ACC dosen.
“Jerry dan tiga temannya berangkat ke Balige, Kabupaten Danau Toba. Jerry merasa asing di kampung halaman sendiri hingga akhirnya bertemu Ita Pangaribuan (Novia Situmeang),” Frislly Herlind membeberkan.
“Kali pertama ditawari dan dikasih karakter ini dengan lokasi syuting di Medan, aku tertarik banget. Aku belum pernah ke sana terutama Danau Toba. Aku senang, happy banget ya,” ia mengakhiri.
Akting, Adaptasi, dan Diskusi
Sementara itu, Agustinus Sitorus, yang menjabat sebagai produser, sutradara, sekaligus penulis naskah bersama Ridho Brado berbagi cerita terkait pemilihan para bintang Harta Tahta Boru Ni Raja.
“Pemilihan Mark Natama, Novia Situmeang, dan pemain lainnya karena kami butuh yang bisa akting, beradaptasi juga berdiskusi. Pas ketemu mereka kesan pertama enak. Diskusi langsung masuk,” akunya.
Sementara itu sang produser, Jimmy Bernando Panjaitan, menjelaskan misi di balik produksi film Harta Tahta Boru Ni Raja yang tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 11 Juli 2024.
“Kami ingin menghadirkan kearifan lokal. Dalam film ini banyak hal tentang kearifan lokal terkait Batak. Lokasinya kita pilih di sekitar Danau Toba. Itu baru sebagian kecil, sisanya lebih bagus,” tutur Jimmy Bernando.
Advertisement