Liputan6.com, Jakarta Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia melaporkan kinerja sepanjang tahun 2024 dan proyeksi kemajuan perfilman nasional di 2025. Total sebanyak 42.331 judul film dan iklan film yang telah melalui proses sensor, di mana jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun 2023 yang hanya 41.498.
Menurut Nazwardi selaku ketua LSF, tahun 2024 menjadi pencapaian jumlah film nasional tertinggi sepanjang empat tahun terakhir. Bahkan, jumlah film nasional yang tayang lebih banyak ketimbang film import yang masuk ke Indonesia.
"Dari jumlah ini core utama penilaiannya untuk film layar lebar atau bioskop, 285 berbanding 255 film impor. Artinya ini capaian yang pertama kali terjadi sepanjang catatan kami di lembaga sensor film," ujar Nazwardi di Kawasan Darmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2025).
Advertisement
"Dari total 285 judul film nasional itu tercatat didaftaran 140 Rumah Produksi (PH). Ini menunjukkan perkembangan signifikan pada industri film nasional," Nazwardi menambahkan.
Jika belakangan film horor disebut-sebut mendominasi bioskop, nyatanya berdasarkan catatan LSF, film drama justru lebih banyak yang mencapai 141 judul. Sementara film horor di sepanjang 2024 berjumlah 87 judul.
"Ternyata dalam catatan kita yang terbanyak itu film drama, lalu horor kemudian dokumenter. Mudah mudahan catatan baik ini, prestasi perfilman Indonesia semakin baik," imbuhnya.
Data Film Bioskop 2024
Film bioskop sepanjang 2024 diklasifikasikan berdasarkan penggolongan usia sebanyak 227 judul atau 42,1% untuk golongan usia (13+). Penggolongan usia (17+) sebanyak 192 judul atau 35,6%, penggolongan semua umur 106 judul atau 19,6%, serta penggolongan usia (21+) sejumlah 15 judul atau 2,7%.
"Untuk klasifikasi usia film paling banyak ada di 13+ baru 17+ dan kemudian semua umur," kata Tri Widiyastuti Setyaningsih yang membidangi penyensoran dan penggolongan umur.
Advertisement
Amanat Undang-Undang
Penyampaian laporan kinerja ini merupakan amanat dari Undang Undang nomor 33 tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2024 tentang Lembaga Sensor Film. Sekaligus menjadi keterbukaan informasi publik sebagai upaya pemajuan dan tantangan ekosistem perfilman nasional tahun 2025.
"LSF dalam posisi menjaga keseimbangan dan membantu industri dalam meningkatkan produksi film. Selain itu LSF juga ingin memastikan masyarakat dan publik mendapat tontonan terbaik termasuk penetapan kategori umur," ucap Nazwardi.