Eksklusif Joy Astro: Kuliah Teknik Geologi, Merintis Karier di Perminyakan lalu Berlabuh ke Liputan6 SCTV

Joy Astro yang Anda kenal sebagai salah satu ujung tombak Liputan6 SCTV melewati proses panjang nan berliku sebelum akhirnya eksis di depan kamera.

oleh Wayan Diananto diperbarui 21 Jan 2025, 20:16 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2025, 20:00 WIB
Joy Astro
Joy Astro yang Anda kenal sebagai salah satu ujung tombak Liputan6 SCTV melewati proses panjang nan berliku sebelum akhirnya eksis di depan kamera. (Foto: Dok. Koleksi Pribadi Joy Astro)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta News anchor Joy Astro yang Anda kenal sebagai salah satu ujung tombak program berita aktual, tajam, dan terpercaya Liputan6 SCTV rupanya melewati proses panjang nan berliku sebelum akhirnya eksis di depan kamera.

Pada dekade 1990-an, Joy Astro kuliah di Teknik Geologi Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta. Lulus kuliah, ia membayangkan berkarier di perusahaan minyak berskala global sesuai disiplin ilmu yang dipelajari selama menahun.

Masih segar dalam ingatan Joy Astro saat lulus kuliah lalu mengirim lamaran ke 100 perusahaan pada 1998. Kala itu, Indonesia diterjang krisis ekonomi dan moneter. Rupiah digebuk dolar AS hingga terkapar di level 20 ribuan.

Bagi lulusan sarjana, berburu pekerjaan bagai mencari jarum di tumpukan jerami. Banyak teman Joy Astro yang masuk kerja pada 1997 jadi korban PHK karena krisis ekonomi berdampak di semua aspek kehidupan.

“Saya bikin 100 surat lamaran, memasukkan ke banyak perusahaan minyak. Dari 100 surat lamaran, 98 enggak direspons, sesuai tahun 1998. Yang direspons dua. Satu di antaranya menolak karena kondisi ekonomi Indonesia belum membaik,” katanya.

Tinggal satu harapan tersisa. Joy Astro lantas dipanggil untuk wawancara di kantor perusahaan minyak yang berkolasi di Cilandak Jakarta Selatan. Inilah wawancara eksklusif Showbiz Liputan6.com dengan Joy Astro, di Senayan City, Jakarta, baru-baru ini.

 

Ladang Minyak di Riau

Joy Astro
Joy Astro yang Anda kenal sebagai salah satu ujung tombak Liputan6 SCTV melewati proses panjang nan berliku sebelum akhirnya eksis di depan kamera. (Foto: Dok. Koleksi Pribadi Joy Astro)... Selengkapnya

Setelah melewati seleksi ketat, akhirnya Joy Astro beroleh pekerjaan pertama kemudian ditempatkan di luar Pulau Jawa, tepatnya di Pekanbaru, Riau. Ia membawahi sejumlah daerah yakni Rumbai, Minas, dan sekitarnya. Joy Astro tinggal di sebuah mes.

Namun pekerjaan di Riau tak serta merta membuat hatinya bahagia. “Karena enggak happy, susah. Saya mencoba peruntungan di minyak lagi. Kali ini jadi teknisi lapangan tapi baru dua bulan rasanya masih sama, kok hati gue enggak di sini ya?” akunya.

Saat hati tak bahagia, pekerjaan yang sejatinya tidak berat pun terasa melelahkan. Dua bulan bertahan, Joy Astro akhirnya menyerah. Presenter Buser ini memulai babak baru dalam hidup dengan merintis karier di industri media. Menyeberang jauh dari ladang minyak.

Tidak langsung menjadi presenter. Joy Astro melamar sebagai account executive atau AE salah satu perusahaan media, buku, dan percetakan kondang di negeri ini. Saat itulah, ia mulai bersinggungan dengan para wartawan.

“Saat itu saya melihat, teman-teman wartawan kok menarik ya. (Mereka) sering bepergian, narasumber tidak terbatas, bisa ketemu banyak orang dengan berbagai latar belakang,” Joy Astro menyambung.

 

Ladang Media di Jakarta

Joy Astro
Joy Astro yang Anda kenal sebagai salah satu ujung tombak Liputan6 SCTV melewati proses panjang nan berliku sebelum akhirnya eksis di depan kamera. (Foto: Dok. Koleksi Pribadi Joy Astro)... Selengkapnya

Salah satu kakak Joy Astro bekerja di TPI. Bagi generasi Z, TPI bisa jadi kurang familier di kuping. TPI adalah Televisi Pendidikan Indonesia. Kini, dikenal sebagai MNCTV. Joy Astro lantas ditanya kakaknya terkait minat menjadi jurnalis.

“Dia bilang: Lo enggak tertarik jadi wartawan? Karena saya sering mengantar dia ke kantor, ikut turun, diajak kenalan dengan beberapa teman jurnalis di sana lalu melihat bagaimana proses produksi berita,” ia berbagi cerita.

Profesi AE memungkinkan Joy Astro membangun jaringan dan koneksi ke sejumlah pekerja televisi termasuk seorang Manajer Marketing TV swasta yang menyarankannya melamar kerja ke divisi news. Di sana, sedang dibuka lowongan kerja.

“Lalu dites sampai babak terakhir oleh Danke Drajat. Kami menjalani tes simulasi. Saya jadi narasumber, Danke Drajat menjadi jurnalis, lalu sebaliknya. Akhirnya saya diterima dan menjadi presenter program Nuansa Pagi,” beri tahu Joy Astro.

Ia lolos bersama 5 orang lainnya dan dilatih selama seminggu sebagai news anchor. Sebagai informasi, Danke Drajat salah satu presenter dan jurnalis senior Tanah Air. Ia meninggal dalam usia 65 tahun pada 9 Februari 2021. Dari sang senior, Joy Astro belajar banyak.

 

Berlabuh di SCTV Tower

Joy Astro
Joy Astro yang Anda kenal sebagai salah satu ujung tombak Liputan6 SCTV melewati proses panjang nan berliku sebelum akhirnya eksis di depan kamera. (Foto: Dok. Koleksi Pribadi Joy Astro)... Selengkapnya

Ada satu kenangan tak terlupakan saat kali pertama teken kontra kerja di ruang HRD TV swasta. Kala itu, Joy Astro ditegur kepala HRD karena tampak pucat dan tidak bahagia diterima kerja. Bukannya tak bersyukur, ternyata Joy Astro tertekan.

“(Dia bilang) Lo aneh, teman-teman lo yang teken kontrak semuanya senang. Kelihatan happy. Kenapa lo pucat? Saya bilang: Mbak, seumur-umur aku enggak suka difoto, divideoin, dan tampil di depan umum,” paparnya panjang.

Joy Astro serasa menghadapi mimpi buruk saat harus tampil di depan kamera, disaksikan berjuta pasang mata pemirsa. Untuk beradaptasi dengan kamera, Joy Astro butuh waktu setahun. Tertekan namun tak ada pilihan lain.

“Fase adaptasinya sekitar setahun. Aku berpikir cuma satu, gue sudah terlanjur meninggalkan minyak. Gue harus tanggung jawab karena enggak ada titik balik lagi. Mau balik bagaimana kan terlanjur pindah,” Joy Astro menuturkan.

Setelah kontrak tak diperpanjang, ia melamar kerja di SCTV. Menjalani reli panjang tes, ahirnya Joy Astro diterima dan jadi jurnalis lapangan sekitar 4 bulan. Kinerja ciamik membuatnya dipromosikan untuk memandu program Buser Akhir Pekan.

“Saya membawakan Buser edisi Sabtu dan Minggu. Itulah debut saya di SCTV, sekitar pertengahan 2003. Saya pegang program Buser cukup lama, lalu diminta memandu Liputan6 Pagi dari 2004 sampai 2007. Tahun 2007 saya pegang Liputan6 Siang,” pungkasnya.

Tahun 2011, Joy Astro dipercaya membawakan program unggulan Liputan6 Petang. Namanya bersanding dengan news anchor legendaris Liputan6 SCTV seperti Ira Kusno, Bayu Sutiyono, Rosiana Silalahi, hingga Jeremy Teti.

 

infografis indeks kualitas siaran televisi
Indeks Kualitas Siaran Program Televisi Nasional... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya