Lindya Wijaya dari Jakarta Menuju Panggung Internasional, Perjalanan Seorang Penari Balet

Lindya Wijaya bergabung dengan program pelatihan Akademi Tari Marlupi, dengan jadwal ketat mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB.

oleh Aditia Saputra diperbarui 13 Feb 2025, 12:04 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2025, 06:00 WIB
Lindya Wijaya
Lindya Wijaya... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Sosok Lindya Wijaya lahir dan besar di Jakarta, Indonesia. Dirinya telah muncul sebagai talenta muda yang berpotensi tampil di panggung internasional dalam bidang tari.  

Kecintaannya pada menari dimulai secara tak sengaja saat menonton episode “Dance Moms” di YouTube. Apa yang awalnya hanya sekedar ketertarikan dengan cepat berubah menjadi pencarian seumur hidup, hal ini yang membuatnya menjadi penari balet yang diakui secara internasional.

Masa kecil aktif Lindya ditandai dengan energi tak terbatas dan semangat kreatif karena kesulitan untuk fokus di lingkungan sekolah tradisional, orang tuanya curiga dia mungkin menderita ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder). Sebagai tanggapan, awal ibunya mendorongnya untuk mengeksplorasi dengan cara-cara kreatif, misalnya dengan mendaftarkan Lindya ke berbagai kegiatan untuk mengembangkan minatnya. Misalnya ke kelas renang, menyanyi, menggambar, dan menari. Di antara semua kegiatan tersebut, balet bagi Lindya adalah sesuatu yang luar biasa.

"Saya melihat keindahan dalam menari balet,” kenangnya. 

Pada usia 14 tahun, dia tahu jalannya terletak pada menari. Dengan keberanian dan tekad, dia mendekati orang tuanya dengan keputusan yang mengubah hidup: meninggalkan sekolah reguler dan memfokuskan dirinya pada balet.

 

Mengejar Balet dengan Penuh Perjuangan

Lindya Wijaya
Lindya Wijaya... Selengkapnya

Lindya bergabung dengan program pelatihan Akademi Tari Marlupi, dengan jadwal ketat mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Saat teman-temannya menikmati perjalanan darat dan acara sosial, Lindya mengasah keahliannya di studio. Balet bukanlah pilihan karir yang populer di Indonesia. Perjalanan ini sering kali tak mudah dan terasa terisolasi, terutama selama pandemi COVID-19 ketika sanggar tari ditutup, dan keraguan mengenai jalur kariernya mendadak hadir. 

Namun, Lindya berpikir bahwa, “Hal terpenting bagi saya adalah menjaga pola pikir positif, yaitu selalu bersyukur, tak pernah berhenti belajar, dan terbuka terhadap tantangan baru. Lindya berjuang dan bertekad sambil bersenang-senang melakukannya. Melakukan berbagai hal dengan sepenuh hati telah membantu saya mengatasi banyak tantangan di jalan saya.” ujarnya.

Ketekunannya membuahkan hasil. Lindya mendapatkan tempat yang didambakan dalam program bergengsi, termasuk American Ballet Theatre dan Ellison Ballet Summer Intensive. Pada usia 16 tahun, dia pindah dari keluarganya ke Manhattan, New York City dengan beasiswa untuk belajar di Joffrey Ballet School di bawah bimbingan Era Jouravlev.

 

Pengakuan dan Prestasi Internasional

Lindya Wijaya
Lindya Wijaya... Selengkapnya

Dedikasi dan bakat Lindya telah membuahkan penghargaan di berbagai kompetisi balet internasional dan melakukan perjalanan ke Vietnam, Korea, Taiwan, Paris, dan Hong Kong. Prestasi ini menggarisbawahi janjinya yang luar biasa sebagai artis muda di panggung global. Medali Perunggu dalam Balet dan Kontemporer – Grand Prix Balet Dunia, Singapura. ⁠Top 5 Divisi Senior – Youth America Grand Prix, Indonesia & Perwakilan Nasional YAGP Paris. ⁠Finalis Grand Prix Taiwan, Taiwan. ⁠Perwakilan Nasional – Kompetisi Balet IDO, Seoul. ⁠Medali Emas – Kompetisi Tari Internasional Hong Kong (HKCCDC). ⁠Medali Emas – Festival Seni Asia Pasifik, Vietnam

Pada tahun 2023, Lindya pindah ke Inggris untuk menjelajahi dunia tari di London. Lindya menyeimbangkan hasratnya untuk menari dengan akademisi, ia lulus dengan penghargaan kelas satu di bidang Administrasi Bisnis dari Universitas Hertfordshire, dan bahkan menerima Penghargaan Dekan untuk keunggulan mahasiswa. Di luar pelatihannya, Lindya mengajar balet kepada anak-anak di studio lokal di Hertfordshire yang menginspirasi generasi penari berikutnya.  

“Melihat wajah mereka bersinar di kelas balet membuat saya sangat bahagia,” katanya. 

Siswa dan teman-temannya sering memuji kemampuannya dalam menghadirkan kegembiraan dan kreativitas di kelas.

 

Seniman Beraneka Ragam

Saat ini, Lindya terus berkembang sebagai seniman tari melampaui teknik balet. Merangkul tantangan baru dan upaya artistik. Dia telah bergabung dengan grup tari House of Jazz di bawah bimbingan Christie Lee Manning di London, berkolaborasi dengan koreografer terkenal di Inggris, dan mengambil pelajaran menyanyi mingguan untuk memperluas repertoar kreatifnya. 

“Saya bersemangat untuk membawa pengalaman dan warisan Indonesia saya ke panggung internasional,” katanya, mewujudkan misinya untuk menjembatani budaya melalui bahasa tari universal.

Perjalanan Lindya dari Jakarta ke panggung balet internasional merupakan bukti dedikasi dan bakatnya yang tak tergoyahkan. Lindya mengatakan, yang terpenting baginya adalah menjaga pola pikir positif, selalu bersyukur, selalu mau belajar, dan terbuka terhadap tantangan baru. 

“Berjuang dan bertekad, tetapi bersenang-senanglah karena itulah yang menjadikan seniman terbaik”, Lindya berkata bahwa melakukan berbagai hal dengan sepenuh hati membantunya mengatasi banyak tantangan dalam perjalanannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya